Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berdasarkan hasil survei yang dirilis baru-baru ini oleh dua lembaga survei, Litbang Kompas dan Poltracking Indonesia menempati posisi ketiga setelah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Apakah hal tersebut menunjukkan eks menteri Pendidikan tersebut memiliki peluang untuk maju sebagai capres dalam Pilpres Mendatang?
Dalam sigi yang dirilis Poltracking Indonesia 25 Oktober 2021, Anies  meraih 13,5 persen, sedangkan Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan raihan suara 20,0 persen, dan di tempat pertama di duduki Ganjar Pranowo yang mendapatkan 22,9 persen
Sedangkan berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dirilis 18 Oktober lalu, Anies mengantongi elektabilitas 9,6 persen, sementara ketua umum partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapatkan suara yang sama yaitu 13,9 persen.
Melihat dari hasil sigi dua lembaga survei tadi, menunjukkan elektabilitas Anies cukup stabil, dan dianggap memiliki peluang yang terbuka untuk melenggang ikut kontestasi Pilpres mendatang.
Apa lagi jika menengok ke belakang, Anies pernah berada di posisi paling atas daripada dua rivalnya, Prabowo dan Ganjar.
Sebagaimana hasil sigi Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilangsungkan pada 2-10 Agustus lalu, Anies memperoleh persentase 18,7 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo 16,5 persen, Sandiaga Uno 13,5 persen, AHY 9,9 persen. Â Sementara Prabowo Subianto hanya memperoleh 7,8 persen saja.
Hal itu merupakan sinyal yang kuat apabila Gubernur DKI Jakarta ini memiliki modal untuk mendapatkan peluang agar dapat melenggang menuju panggung Pilpres mendatang. Ditambah lagi dengan kekuasaan yang sekarang ini dalam genggamannya, sebagai Gubernur DKI Jakarta. Boleh jadi beberapa partai politik, seperti misalnya PKS dan Nasdem akan memberikan perahu tumpangannya.
Demikian juga para pendukung Anies Baswedan di luar parpol, yang ikut memberikan dukungan dalam Pemilukada 2017 lalu, yaitu mereka yang tergabung dalam kelompok yang menamakan dirinya Alumni 212, sudah barang tentu masih akan tetap setia untuk tetap ada di belakangnya.
Sebagaimana juga dalam Pemilukada DKI Jakarta 2017 lalu, pasangan Anies - Sandi yang selain diusung PKS dan Gerindra, juga mendapat dukungan dari kelompok tersebut dan ormas FPI yang sekarang ini sudah dibubarkan pemerintah. Sehingga tidak menutup kemungkinan Gubernur DKI Jakarta itu akan kembali dirangkul PKS bersama alumni 212 tersebut.