Bahkan telunjuk Benny Kabur Harman langsung menuding Presiden Jokowi memiliki peran dalam lolosnya buronan tersebut.
Padahal ketika dalam acara jamuan makan malam yang difasilitasi oleh pemerintah Papua Nugini tahun 2015 itu, Presiden Jokowi bertemu dengan Sangkara Tjandra, yang notabene adalah adiknya Djoko Tjandra, sebagaimana diklarifikasi Menko Polhukam saat itu, Tedjo Edhy Purdijatno, bahwa pertemuan Jokowi dengan Sangkara tak disengaja.
Menelaah sikap partai Demokrat yang begitu ngotot mengusulkan dibentuknya pansus Djoko Tjandra, dan sedemikian lugasnya menyerang pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, masyarakat pun semakin faham kemana arah tujuan Demokrat yang sesungguhnya.
Ketika isu reshuffle kembali mencuat, ada pihak yang menyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono, ketua umum partai Demokrat, yang layak menduduki jabatan menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sementara di pihak lain, jelasnya para pendukung Presiden Jokowi, dengan tegas meminta Presiden Jokowi untuk tidak memberikan jabatan menteri kepada putra mahkota Cikeas itu.
Para pendukung Presiden Jokowi beralasan, sikap SBY dan partai Demokrat yang menunjukkan sikap berseberangan, bahkan seringkali terkesan menyerang Jokowi, membuat pintu masuknya pun jadi semakin tertutup rapat.
Oleh karena itulah, partai Demokrat yang sejak lama berhasrat ingin mendaulat AHY untuk ikut Pilpres 2024 mendatang, tak henti berupaya untuk meningkatkan elektabilitas putra mahkota Cikeas itu.
Salah satu caranya yang dianggap cukup efektif adalah dengan menempatkan dirinya sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi sekarang ini.
Tapi karena mungkin mereka pun, yaitu para tim suksesnya di internal partai Demokrat telah sadar diri, terlebih lagi dengan adanya penolakan dari para pendukung Presiden Jokowi, apa boleh buat, mereka pun mencari jalan tersendiri untuk meloloskan AHY masuk ke Kabinetnya Jokowi.
Tidak menutup kemungkinan memang, manuver partai Demokrat sekarang ini, dengan mengangkat wacana pansus Djoko Tjandra, paling tidak merupakan cara untuk meningkatkan posisi tawar seorang AHY agar lebih mendapatkan apresiasi dari Presiden Jokowi.
Tapi publik pun meragukan manuver partai berlogo mercy itu akan menggoyahkan Presiden Jokowi. Sebaliknya dengan demikian akan semakin mempertegas jika partainya SBY ini sedang menepuk air di dulang, dan semakin menjauhkan diri dari hiruk-pikuk politik di negeri ini. ***