Bergabungnya Prabowo Subianto bersama partai Gerindra ke dalam pemerintahan di bawah pimpinan Presiden jokowi, dianggap oleh Ahmad Dhani, musikus sekaligus kader partai berlogo kepala garuda itu sebagai sebuah anekdot dan anomali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan anekdot artinya adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Sedangkan kata anomali artinya adalah tidak seperti yang pernah ada; penyimpangan dari yang sudah ada.
Sehingga apa yang dimaksud oleh mantan suami Maia Estianty ini sikap Prabowo bersama partai Gerindra merupakan kisah yang lucu dan mengesankan walaupun juga dianggap sebagai penyimpangan dari sikap sebelumnya.
Dengan kata lain, Ahmad Dhani sepertinya sedang menudingkan telunjuknya ke arah Prabowo dan partai Gerindra tidak konsisten.Â
Hal itu diungkapkannya saat berbincang bersama Deddy Corbuzier dalam sebuah video podcast berjudul "Hampir Dibunuh Thn 2003, Ahmad Dhani Not Hoax?!". Video itu diunggah di akun Youtube Deddy Corbuzier pada Rabu (8/7/2020).
Lebih jauh mantan terpidana kasus ujaran kebencian ini mengungkapkan juga, bahwa di dalam partai Gerindra, Prabowo Subianto merupakan seorang jenderal yang harus dipatuhi segala titahnya.
Sebagai seorang seniman musik dan pencipta lagu, melalui kacamata yang sama dimaksud Ahmad Dhani tentang sikap Prabowo, dapat diterjemahkan sebagai ungkapan yang halus dari kata otoriter dan diktator.
Betapa tidak, "yang harus ditaati segala titahnya" hanya bisa ditemukan di dalam sebuah negara yang berbentuk kerajaan maupun negara yang dipimpin oleh seorang diktator.
Dengan kata lain, di dalam organisasi partai politik yang bernama Gerindra, kira-kira dapat disimpulkan bahwa sama sekali tidak dikenal yang namanya demokrasi.
Salah satu contohnya, seperti yang dikatakan suami Mulan Jameela itu adalah seluruh anggota DPR diminta menandatangani surat pemecatan ketika dilantik. Menurutnya, sang istri yaitu Mulan Jameela yang kini duduk sebagai anggota DPR juga meneken surat pemecatan itu.
Namun ternyata spa yang diungkapkan oleh ayahnya Al, El, dan Dul itu dibantah oleh Ketua DPP Gerindra sekaligus anggota Komisi III DPR, Habiburokhman.
"Kalau seperti militer dalam konteks disiplin mungkin ada benarnya. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 16 Anggaran Dasar, setiap kader wajib mematuhi kebijakan dan program partai. Kalau tanda tangan surat pemecatan saya enggak tahu, mungkin yang dimaksud pakta integritas," katanya.
Sehingga jika disimak, apa yang diungkapkan Ahmad Dhani terkesan adanya perbedaan pendapat antara personel grup band Dewa 19 ini dengan jajaran pengurus DPP partai Gerindra.
Ahmad Dhani tampaknya sangat jelas dengan menyebut anomali sebagai kata lain pernyataan bahwa dirinya tidak sepakat atas bergabungnya Prabowo Subianto dan partai Gerindra ke dalam koalisi pemerintah.
Hanya saja kita tidak tahu, apakah tindakan DPP partai Gerindra terhadap Ahmad Dhani akan sama seperti terhadap Poyuono yang mendapat kecaman dari sesamanya di internal Gerindra saat melontarkan pernyataan bahwa isuPKI yang ramai dibicarakan sekarang ini adalah dibuat oleh para kadrun?
Entahlah. Hanya orang partai Gerindra sendiri yang tahu pasti. Demikian juga dengan yang diungkapkan Ahmad Dhani, apa maksud dari pernyataannya ihwal partai politik tempat bernaungnya, yang tahu secara pasti, tentunya hanya dia sendiri juga.Â
Hanya saja yang jelas, publik cukup mafhum dengan perilaku sosok musisi sekaligus kader partai politik pimpinan Menteri Pertahanan ini. Seringkali dianggap sensasional sekaligus kontroversial memang. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H