Hingga sekarang ini rumah tangga anak kami baik-baik saja. Terbukti dari pernikahan itu sudah memberikan dua orang cucu yang ganteng-ganteng bagi kami.
Demikian juga dengan salah seorang paman, adik dari ibu saya, berjodoh dengan seorang wanita dari Sleman, Yogyakarta. Tinggal nya dan hidup berumah tangga selama ini di Jakarta. Sudah beranak-pinak. Â Tampaknya rumah tangga beda suku itu bahagia, dan langgeng adanya.
Bahkan sesungguhnyalah apabila setiap warga negara Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa, yang berbeda agama, bahasa, dan budayanya itu memegang teguh falsafah Pancasila, dan merawat bhinneka tunggal ika dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sekat-sekat yang bermula dari mitos masa lampau itu sudah semestinya dilenyapkan dari kepala masing-masing yang beridentitas warga negara Indonesia.
Bukanlah orang Manado bilang, "Kitorang samua basudara!" ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H