Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Buruk Sangka, Penyakit yang Lebih Bahaya dari Virus Corona

17 Mei 2020   20:35 Diperbarui: 17 Mei 2020   20:40 3875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: hajinews.id)

Namun ketika ada orang lain yang kemudian memberikan penjelasan, kenapa orang yang tadi lewat tidak mengucap salam, bahkan gaya berjalannya pun bak Mike Tyson yang hendak bertarung di atas ring, ternyata oh ternyata orang itu adalah penyandang disabilitas. Sejak lahir menderita bisu dan tuli! 

Demikian juga kenapa cara berjalannya pun seperti itu, dijelaskannya lagi kalau orang itu pun sejak lama menderita hernia.

Akhirnya, apa kata dunia? 

Paling tidak kemudian secara spontan kita pun akan mengeluarkan seruan, "Oh!" Tapi jika masih memiliki iman dan empati, maka diam-diam akan timbul rasa sesal yang dalam di hati kita, lantaran sebelumnya sudah berburuk sangka, bahkan mencaci-maki meskipun sebatas dalam hati. 

Untung saja hanya sebatas itu saja. Coba kalau sampai lebih jauh lagi menyikapinya. Misalnya saja karena seakan merasa ditantang, amarah pun langsung menggelegak dan tanpa pikir panjang, kita menghajarnya sampai babak-belur.

Hadeuh. Urusan pun ahirnya akan semakin runyam. Selain harus berurusan dengan hukum, kita pun harus membayar biaya pengobatan orang yang tadi kita hajar itu.

Maka bisa jadi penyakit buruk sangka pun akan lebih besar bahayanya dari virus corona lho.

Semoga sikap itu dijauhkan dari dalam hati, dan jangan sampai terulang kembali. 

Ingat pesan tayangan iklan di TVRI di masa lalu: Teliti sebelum membeli. Boleh jadi identik dengan "Jangan berburuk sangka kalau belum mengetahui persoalan/keadaan yang sesungguhnya. 

Oke? ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun