Pertama Gatot sudah termakan oleh  hoax, karena kurang piknik, eh kurang banyak membaca. Sementara kemungkinan kedua, karena memang yang bersangkutan sudah terdorong oleh ambisinya sendiri untuk mendapatkan panggung dalam kancah politik di megeri ini, meskipun kabar itu sudah diketahuinya memang sebagai kabar dusta belaka, namukarna dalam politik selalu menghalalkan berbagai cara, maka Gatot pun demikian juga. Bisa jadi prinsipnya biar hoax yang penting bisa populer.
Tidak menutup kemungkinan juga dengan kebijakan yang telah disampaikan Presiden Jokowi sebelumnya, Gatot beranggapan bakal mendapat simpati dari umat Islam di Indonesia, dengan pernyataannya itu.Â
Sementara itu Fiqh tentang hukum shalat di tengah terjadinya wabah penyakit menular pun sudah dijelaskan oleh sabda Nabi SAW - sebagaimana tercantum di atas.Â
Sehingga dengan demikian, rasanya selain suatu sikap kontroversi, pernyataan bekas panglima TNI itu pun justru malah bak menampar wajah sendiri. Bahkan alih-alih mendapat simpati, justru  tidak menutup kemungkinan panggung yang dijadikan berpijaknya untuk mendapatkan popularitas, malah akan ambruk lebih dini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H