Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Take It Easy Mr Ahok, Jangan Pedulikan Para Pembencimu

9 Maret 2020   21:33 Diperbarui: 9 Maret 2020   21:45 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basuki Tjahaja Purnama (Detik.com)

Tak lama kemudian, ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan kandidat Kepala Otoritas Ibu kota Baru, dan nama ahok ada di dalamnya, kelompok itu pun lagi-lagi angkat bicara serupa. Mereka dengan lantang tetap menolak Ahok diangkat menjadi pemimpin otoritas Ibu Kota Baru itu.

Menyoal masalah penolakan, dan tudingan terlibat berbagai kasus korupsi terhadap Ahok, sepertinya hal itu semata-mata hanyalah sesuatu yang berangkat dari bentuk phobia kelompok itu yang didasari dari isu SARA belaka. Sementara nama Ahok sungguh-sungguh sebagai sosok fenomenal yang dianggap banyak pihak mampu memberi warna lain di tengah kehidupan politik negeri ini yang semakin amburadul saja selama ini. 

Namun karena negara ini yang sejak semula berpegang terhadap kesamaan hak bagi warganya yang berdasarkan Bhineka tunggal ika, serta hukum yang menjadi panglimanya, Ahok pun tetap saja tak bergeming. Terlebih lagi masyarakat yang mendukungnya sepertinya akan lebih banyak bila dibanding dengan kekuatan para penentangnya.

Demikian juga halnya dengan tudingan kalau Ahok terlibat korupsi, maka kelompok itu jika memang punya bukti,  kenapa tidak dilaporkan saja. Bukankah di mata hukum semua warga memiliki hak dan kewajiban yang sama. Sebaliknya kalau bisanya hanya berkoar-koar saja, bisa jadi hal itu malah akan menjadi bumerang saja. Bagaimana kalau Ahok balik menuntut sebagai pencemaran nama baik, dan fitnah belaka?

Itulah masalahnya. 

Oleh karena itu, selama Ahok tidak terbukti melakukan tindak pidana korupsi, sebaiknya BTP konsentrasi saja dalam menunaikan tugasnya. Anggap saja mereka yang menentangnya sebagai angin lalu. Paling tidak boleh juga dianggap sebagai suatu warning agar Ahok tetap berjalan di rel yang lurus dan benar.

Take it easy, Mr Ahok. eh, BTP. Tetaplah bekerja, dan basmilah tikus-tikus yang selama ini berkeliaran di PT Pertamina (Persero) hingga tak bersisa.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun