Diam-diam, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengadakan kunjungan ke pondok pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu (1/2/2020) lalu.
Sebagaimana diketahui, pondok pesantren Miftahul Huda adalah milik keluarga Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, yang saat ini berduet dengan Ridwan Kamil yang menjadi Gubernurnya, hasil dari pemilukada serentak 27 Juni2018 lalu, yang diusung partai Nasdem, PPP, PKB, dan Hanura.
Pondok pesantren Miftahul huda sendiri didirikan oleh KH Choer Affandi, yang merupakan Aki (Kakek) Uu Ruzhanul Ulum, pada 7 Agustus 1967. Sekarang ini pondok pesantren yang memiliki memiliki 1800 cabang, Â jutaan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, itu dikelola dan dipimpin oleh KH Abdul Aziz Affandi, yang notabene putra kelima mendiang KH Choer Affandi, dan paman Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut pengakuan Uu, kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke pondok pesantren keluarganya, bukanlah merupakan undangan pihak pesantren. Melainkan diinisiasi oleh salah seorang warga Jakarta juga, alumni ponpes Miftahul Huda, KH Muhammad Nuh namanya.
Uu pun menjelaskan kalau dirinya hanya diminta pamannya, KH Abdul Aziz Affandi, untuk mendampinginya, kala pengasuh ponpes Miftahul Huda tersebut menyambut kedatangan Anies Baswedan yang menjadi tamu pamannya itu.
Lebih lanjut, Uu mengungkap ihwal kunjungan mantan Mendikbud tersebut semata-mata merupakan kunjungan silaturahmi sahaja. Dalam kunjungannya itu Anies Baswedan berkesempatan untuk membagikan buah tangan, atawa oleh-oleh berupa kain sarung dan madu Arab. Sedangkan bantuan dana untuk kegiatan pesantren, kata Uu, tidak ada.
Sementara itu, sebelum berkunjung ke ponpes Miftahul Huda, Anies Baswedan berkesempatan juga mengadakan kunjungan silaturahmi ke pondok pesantren Suryalaya, di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sebagaimana dijelaskan Riad Jamil, salah seorang keluarga ponpes yang juga memiliki jutaan ikhwan, Â sebutan untuk pengikut ajaran thariqat yang dikembangkan oleh almarhum Pangersa Abah Anom, atawa KH Shohibul Wafa Ta'jul Arifin, itu yang tersebar di pelosok Indonesia hingga mancanegara, bahwa kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Suryalaya merupakan kunjungan silaturahmi saja.
Persiapan Menuju Panggung Pilpres 2024
Terlepas dari penjelasan Uu Ruzhanul Ulum kepada media, maupun Riad Jamil kepada penulis, kunjungan safari silaturahmi Anies Baswedan ke Kabupaten Tasikmalaya, tidak menutup kemungkinan pula menjadi suatu kegiatan safari politik untuk mendapatkan dukungan suara menjelang Pilpres 2024 mendatang.
Betapa tidak, selama ini nama Anies Baswedan banyak disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Jokowi dalam Pilpres 2024 nanti.
Dalam beberapa polling yang diselenggarakan beberapa lembaga survey, nama Anies Baswedan acapkali menduduki urutan paling atas dibandingkan kandidat lain yang dianggap berpotensi untuk ikut serta mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Indonesia ini.
Begitu juga suara-suara yang digemakan alumni 212, pendukung pasangan Anies-Sandi dalam Pemilukada DKI Jakarta, masih terdengar lantang hingga sekarang. Bahkan di kabupaten Tasikmalaya, pengaruh suara alumni 212 cukup besar, terbukti dalam Pilpres lalu, pasangan Prabowo-Sandi mengalahkan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan begitu telak. Begitu juga partai Gerindra yang menjadi kendaraan politik Prabowo, mampu mengungguli PPP, yang selama empat periode ini menguasai DPRD Kabupaten Tasikmalaya
Sebagaimana diketahui, partai besutan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, merupakan salah satu parpol yang mengusung Anies-Sandi, di samping ormas PA 212 itu. Oleh karena itu pula Anies pun kemungkinan besar berharap "berkah", mendapat limpahan suara dari kabupaten yang mengklaim sebutan sebagai "Kabupaten Sejuta Pesantren" itu, dalam "adu nasib" di Pilpres 2024 .
Terlebih lagi partai Nasdem yang selama ini merupakan partai koalisi dalam pemerintahan Jokowi, disebut-sebut telah mengadakan manuver untuk persiapan merebut kursi RI-1 di Pilpres 2024 nanti, dan kandidat yang digadang-gadang parpol besutan Si "Brewok", Surya Paloh, konon tak lain adalah Anies Baswedan.
Begitu juga dengan sikap mantan bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, kemungkinan besar tidak lepas dari manuver politik yang oleh sebagian besar warga pendukungnya disebut "ciamik" dan lumayan cantik.
Ketika maju dalam Pilgub Jawa Barat, kengototan Uu untuk menjadi kandidat pendamping Ridwan Kamil, begitu jelas, dan berbuah manis. Terlepas dari munculnya berbagai isu kasus yang mendera tiada habisnya hingga sekarang, seperti misalnya kasus Dana Hibah yang menjebloskan Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Kodir, Uu senantiasa melenggang aman.
Bahkan dalam Pilpres 2019 lalu, walaupun yang bersangkutan berteriak lantang, menyatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-ma'ruf Amin, ternyata hasilnya kedodoran. Justru sebaliknya pasangan Prabowo-Sandi yang meraih dukungan dengan gilang-gemilang.
Demikian juga sekarang ini, Uu dalam pandangan publik sepertinya kembali bermain api. Dianggap melakukan manuver dengan menyambut kunjungan 'silaturahmi' seorang Anies Baswedan.
Apakah manuver Uu saat ini pun tidak lepas dari ambisinya, yakni berharap Anies Baswedan berduet dengan Ridwan Kamil dalam Pilpres 2024 mendatang, sementara Uu sendiri bahkan berharap "berkah", akan menduduki kursi yang saat ini masih diduduki Kang Emil pada saatnya nanti?
Wallahu 'alam.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H