Dalam beberapa polling yang diselenggarakan beberapa lembaga survey, nama Anies Baswedan acapkali menduduki urutan paling atas dibandingkan kandidat lain yang dianggap berpotensi untuk ikut serta mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Indonesia ini.
Begitu juga suara-suara yang digemakan alumni 212, pendukung pasangan Anies-Sandi dalam Pemilukada DKI Jakarta, masih terdengar lantang hingga sekarang. Bahkan di kabupaten Tasikmalaya, pengaruh suara alumni 212 cukup besar, terbukti dalam Pilpres lalu, pasangan Prabowo-Sandi mengalahkan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan begitu telak. Begitu juga partai Gerindra yang menjadi kendaraan politik Prabowo, mampu mengungguli PPP, yang selama empat periode ini menguasai DPRD Kabupaten Tasikmalaya
Sebagaimana diketahui, partai besutan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, merupakan salah satu parpol yang mengusung Anies-Sandi, di samping ormas PA 212 itu. Oleh karena itu pula Anies pun kemungkinan besar berharap "berkah", mendapat limpahan suara dari kabupaten yang mengklaim sebutan sebagai "Kabupaten Sejuta Pesantren" itu, dalam "adu nasib" di Pilpres 2024 .
Terlebih lagi partai Nasdem yang selama ini merupakan partai koalisi dalam pemerintahan Jokowi, disebut-sebut telah mengadakan manuver untuk persiapan merebut kursi RI-1 di Pilpres 2024 nanti, dan kandidat yang digadang-gadang parpol besutan Si "Brewok", Surya Paloh, konon tak lain adalah Anies Baswedan.
Begitu juga dengan sikap mantan bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, kemungkinan besar tidak lepas dari manuver politik yang oleh sebagian besar warga pendukungnya disebut "ciamik" dan lumayan cantik.
Ketika maju dalam Pilgub Jawa Barat, kengototan Uu untuk menjadi kandidat pendamping Ridwan Kamil, begitu jelas, dan berbuah manis. Terlepas dari munculnya berbagai isu kasus yang mendera tiada habisnya hingga sekarang, seperti misalnya kasus Dana Hibah yang menjebloskan Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Kodir, Uu senantiasa melenggang aman.
Bahkan dalam Pilpres 2019 lalu, walaupun yang bersangkutan berteriak lantang, menyatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-ma'ruf Amin, ternyata hasilnya kedodoran. Justru sebaliknya pasangan Prabowo-Sandi yang meraih dukungan dengan gilang-gemilang.
Demikian juga sekarang ini, Uu dalam pandangan publik sepertinya kembali bermain api. Dianggap melakukan manuver dengan menyambut kunjungan 'silaturahmi' seorang Anies Baswedan.
Apakah manuver Uu saat ini pun tidak lepas dari ambisinya, yakni berharap Anies Baswedan berduet dengan Ridwan Kamil dalam Pilpres 2024 mendatang, sementara Uu sendiri bahkan berharap "berkah", akan menduduki kursi yang saat ini masih diduduki Kang Emil pada saatnya nanti?
Wallahu 'alam.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H