Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Gara-gara Ngintip Bulan Madu Bapak Tentara dengan Isteri Mudanya

1 Februari 2020   22:40 Diperbarui: 1 Februari 2020   22:41 3328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga saat menangkap ikan di kolam, hanya bermodalkan kail yang diikat tali pancing sepanjang satu meteran, beberapa ikan bisa ditangkapnya hanya dalam tempo sebentar saja. Hasil pancingannya pun tak pernah menangkap ikan yang kecil-kecil. Minimal ukuran dua ekor ikan mas yang beratnya satu kilogram, bisa satu ember penuh hanya dalam waktu satu jam.

Kegiatan seperti itu berlangsung sampai saya duduk di bangku SMA. Sementara teman kami yang satu itu, meskipun setelah tamat SD tidak melanjutkan sekolah pun tetap menjadi bagian yang setia dari 'geng' kami. Dan tetap menjadi tukang mancing ikan, serta menangkap ayam dari kandang tanpa sepengetahuan pemiliknya, maupun warga satu kampung.

Kalaupun ada warga yang kehilangan ikan, atawa ayamnya, yang bersangkutan maupun warga yang lainnya menduga dicuri oleh maling yang dianggap sulit untuk ditangkapnya.

Baru ketika saya duduk di bangku kelas dua SMA, pencuri itu ketahuan siapa orangnya. Hanya saja itu pun bukan tertangkap di TKP. Iya di lokasi tempat peristiwa pencurian itu terjadi. Bukan. Melainkan saat teman kami sedang di tempat lain, juga bukan tertangkap oleh pemilik barang yang dicurinya, tapi oleh seorang tentara dari kota yang kebetulan memiliki istri muda di kampung kami.

Sebagaimana diceritakannya kembali oleh teman kami tersebut, setelah berhasil menangkap beberapa ekor ikan dari kolam milik orang lain, tanpa sengaja dirinya lewat di samping sebuah rumah.

Entah kenapa, padahal malam sudah larut, dan rumah-rumah di sekitar sudah sepi. Tapi di rumah itu ia mendengar suara sepasang suami-isteri yang sepertinya sedang berkelahi di atas ranjang.

Iapun 'ngeh', rumah itu adalah rumah keluarga istri muda dari bapak tentara dari kota. Yang biasa muncul di kampung kami paling banter dua minggu sekali. Dan malam itu beliau sedang menunaikan 'apel malam' bersama istri keduanya.

Selain terdengar suara dengus nafas lelakinya bak kuda pacuan, terdengar pula erangan kenikmatan dari mulut perempuan. Sehingga hal itu merupakan suatu kesempatan yang tak boleh dilewatkan, akunya.

Lalu ia pun mendekati arah datangnya suara-suara yang 'mengundang' itu. Berhubung rumah istri muda bapak tentara masih semi-permanen, yakni hanya ditembok satu meter ke bawah, dan keatasnya dipasang dinding yang terbuat dari anyaman bambu, maka celah kecil di sela-sela anyaman bambu itu pun akan ditemui sedemikian banyaknya. 

Mulai dari sebesar lobang jarum, sampai seukuran sekira lima milimeteran, pasti akan ditemui. Sehingga hanya satu mata saja yang bisa melihatnya. Dan betul-betul mengintip disenutnya.

Apa boleh buat, mengintip melalui lobang sekecil itu, tidak tampak jelas tentunya. Apalagi kalau suasana dalam kamar tempat yang jadi tontonannya hanya diterangi oleh lampu teplok yang remang-remang. Membuatnya semakin penasaran saja dengan yang terjadi di dalam kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun