"Addduuuuhhh... Sakit, Nyi!" sahut suaminya.
Libido dan imajinasi teman kami pun semakin membumbung tinggi karenanya. Sehingga ia pun gelisah juga tampaknya.
Hanya saja selang bebepa menit kemudian, dari dalam rumah ada sinar temaram, kiranya dari lampu tempel yang baru dinyalakan. Dan disusul kemudian oleh bentakan suaminya,
"Buruan cebok, aku pun sudah tidak tahan!"
Saat mata teman kami mengintip ke dalam, tampak isterinya terhuyung keluar dari dapur dengan selembar kain yang menutup tubuhnya sambil mengurut-urut perut. Sementara suaminya tergesa menyelinap ke dapur dengan hanya bercelana kolor.
Disusul kemudian terdengar bunyi Plung! Plung! Serupa benda yang jatuh ke dalam air dari dapur. Dibarengi suara sang suami yang bersungut-sungut yang ditujukan kepada isterinya, "Kamu sih bikin sambal kebanyakan cabenya. Sampai kita berdua sakit perut dibuatnya!"
Teman kami yang satu itu pun melongo mendengar kata-kata sang suami dari arah dapur yang serupa umpatan itu. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H