Bisa jadi Mak Onoh (83) memang bisa merasa hidup nyaman dan tenang di penghujung usianya yang sudah senja. Paling tidak nenek yang hidup sorangan (Bhs. Sunda: Seorang diri) ini dapat khusyuk beribadah, dan tidur nyenyak seraya mimpi indah bisa bertemu kembali dengan mendiang suaminya yang telah meninggal dunia dua puluh tahun lalu.
Betapa tidak. Nenek yang sehari-harinya masih mampu mendaki bukit di sekitar rumahnya untuk mencari jamur liar, ini untuk menyambung hidup, rumah yang menjadi tempat tinggalnya selama ini, beberapa bulan lalu sudah hampir roboh karena dimakan usia sebagaimana dirinya sendiri, dan sejak ditinggal suaminya tak pernah diperbaiki lagi, sekarang ini sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Rumahnya sudah direnovasi, menjadi baru dan layak huni.
Hal itu berkat hasil gotong royong tetangga sekitar, warga Desa Nanggewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya yang masih memiliki kepedulian terhadap sesamanya. Akan tetapi yang lebih menarik lagi, dan membuat penulis terperangah, sebagaimana dijelaskan salah seorang tetangga Mak Onoh, untuk memperbaiki rumah nenek tua itu juga mendapat bantuan dari UPK PNPM.
Saya pun menjadi penasaran dibuatnya. Dan menjelaskan bahwa program pemerintahan SBY itu sudah dihentikan. Ibu Esih (53), tetangga Mak Onoh tersebut menjelaskan, "Memang benar PNPM MPd sudah berhenti, akan tetapi UPK (Unit Pengelola Kegiatan) masih tetap berjalan. Karena masih mengelola dana perguliran simpan pinjam perempuan."
" Untuk lebih jelasnya, lebih baik Bapak silahkan untuk berkunjung ke kantor UPK Kecamatan Pagerageung. Kantornya masih tetap di tempat yang sama seperti dahulu," lanjut Bu Esih, yang ternyata seorang kader ekonomi desa (KED) di Desa Nanggewer.
Dibarengi rasa penasaran, karena selain program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM-Mpd) semenjak pemerintahan Jokowi sudah dirubah dengan program Dana Desa, saya juga seringkali mendengar selentingan, di daerah lain selama PNPM berjalan banyak terjadi penyelewengan oleh para pengelolanya.
Maka saya pun pamitan dan bermaksud melanjutkan perjalanan menuju kantor UPK DAPM Pagerageung yang terletak di Desa dan Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ketua UPK DAPM Pagerageung, Kukuh Fachrur Rochman Ali, SP menjelaskan, di wilayah Kecamatan Pagerageung PNPM tersebut masuk di tahun 2008. Hingga berahirnya program tersebut di penghujung tahun 2014, pihaknya mendapat bantuan dana dengan besaran sekitar Rp 9 milyar. (Lihat tabel di bawah).
Tahun        BLM (Rp)        DOK Perencanaan      DOK Pelatihan
2008 Â Â Â Â Â Â Â Â 1.000.000,000 Â Â Â Â Â Â Â 73.600.000 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 17.150.000
2009 Â Â Â Â Â Â Â Â 2.000.000.000 Â Â Â Â Â Â Â 39.800.000 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 17.025.000