Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengharap Berkah dari Dana Amanah

4 Oktober 2017   12:37 Diperbarui: 4 Oktober 2017   13:43 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa jadi Mak Onoh (83) memang bisa merasa hidup nyaman dan tenang di penghujung usianya yang sudah senja. Paling tidak nenek yang hidup sorangan (Bhs. Sunda: Seorang diri) ini dapat khusyuk beribadah, dan tidur nyenyak seraya mimpi indah bisa bertemu kembali dengan mendiang suaminya yang telah meninggal dunia dua puluh tahun lalu.

Betapa tidak. Nenek yang sehari-harinya masih mampu mendaki bukit di sekitar rumahnya untuk mencari jamur liar, ini untuk menyambung hidup, rumah yang menjadi tempat tinggalnya selama ini, beberapa bulan lalu sudah hampir roboh karena dimakan usia sebagaimana dirinya sendiri, dan sejak ditinggal suaminya tak pernah diperbaiki lagi, sekarang ini sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Rumahnya sudah direnovasi, menjadi baru dan layak huni.

Hal itu berkat hasil gotong royong tetangga sekitar, warga Desa Nanggewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya yang masih memiliki kepedulian terhadap sesamanya. Akan tetapi yang lebih menarik lagi, dan membuat penulis terperangah, sebagaimana dijelaskan salah seorang tetangga Mak Onoh, untuk memperbaiki rumah nenek tua itu juga mendapat bantuan dari UPK PNPM.

Mak Onoh bersama Ibu Esih di depan rumahnya yang sudah direnovasi (Dok. Pribadi)
Mak Onoh bersama Ibu Esih di depan rumahnya yang sudah direnovasi (Dok. Pribadi)
Sepengetahuan penulis, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri-Perdesaan yang digagas Menko Kesra (saat itu), Aburizal Bakrie, sudah berahir per 31 Desember 2014. Tepatnya sejak pergantian pemerintahan dari Presiden SBY ke Joko Widodo.

Saya pun menjadi penasaran dibuatnya. Dan menjelaskan bahwa program pemerintahan SBY itu sudah dihentikan. Ibu Esih (53), tetangga Mak Onoh tersebut menjelaskan, "Memang benar PNPM MPd sudah berhenti, akan tetapi UPK (Unit Pengelola Kegiatan) masih tetap berjalan. Karena masih mengelola dana perguliran simpan pinjam perempuan."

" Untuk lebih jelasnya, lebih baik Bapak silahkan untuk berkunjung ke kantor UPK Kecamatan Pagerageung. Kantornya masih tetap di tempat yang sama seperti dahulu," lanjut Bu Esih, yang ternyata seorang kader ekonomi desa (KED) di Desa Nanggewer.

Dibarengi rasa penasaran, karena selain program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM-Mpd) semenjak pemerintahan Jokowi sudah dirubah dengan program Dana Desa, saya juga seringkali mendengar selentingan, di daerah lain selama PNPM berjalan banyak terjadi penyelewengan oleh para pengelolanya.

Maka saya pun pamitan dan bermaksud melanjutkan perjalanan menuju kantor UPK DAPM Pagerageung yang terletak di Desa dan Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ketua UPK DAPM Pagerageung, Kukuh Fachrur Rochman Ali, SP menjelaskan, di wilayah Kecamatan Pagerageung PNPM tersebut masuk di tahun 2008. Hingga berahirnya program tersebut di penghujung tahun 2014, pihaknya mendapat bantuan dana dengan besaran sekitar Rp 9 milyar. (Lihat tabel di bawah).

Tahun               BLM (Rp)               DOK Perencanaan          DOK Pelatihan

2008                 1.000.000,000              73.600.000                    17.150.000

2009                 2.000.000.000              39.800.000                    17.025.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun