Sudah beberapa hari ini Keponakanku gondok soal KJP dan sering adu argumentasi sama simboknya. Keponakanku ini masih siswa kelas 6 di salah satu SD Negeri di kawasan Cengkareng.
Ibunya yang dilaporin tiap hari sama anaknya akhirnya jadi sewot.
Akhirnya aku jadi penasaran tentang perdebatan mereka , maklum aku baru 3 bulan berada di kota Jakarta maupun negara ini. Malamnya aku mulai searching tentang apa itu KJP. Oalah ternyata KJP atau Kartu Jakarta Pintar itu semacam bantuan yang diberikan kepada siswa miskin di Jakarta . Programnya Pak Jokowi toh .
Iseng aku tanya sama Mbak Ipar ,emang syaratnya apa saja buat kartu itu ? Apa dulu tidak ngajuin ? Dia bilang kalau dulu dari sekolah ada formulir buat syarat kartu tersebut . Dan dalam formulir itu juga ada menanyakan kalau di Jakarta tinggal di rumah sendiri apa kontrakan .
Ini yang menjadi pembicaraan aku , keponakan dan Mbak Ipar. Katanya Keponakan ada 10 anak yang tidak mendapatkan KJP termasuk dia. Terus aku bilang ke dia , mungkin nunggu giliran kali. Tapi Mbak Ipar sudah sewot ke anaknya dan bilang "namanya juga bantuan , ya jangan ngarepin , kita harus usaha.sendiri " . Biar anaknya diam maksudnya begitu . Tapi keponakaanku bukannya diam malah bilang " Mamak itu gimana to , bukannya ngiri tapi lihat anaknya yang rumahnya kita kontrakin saja itu dapat , terus itu tetangga yang punya rumah sendiri juga dapat dan itu yang teman cowok ku itu juga rumah sendiri dapat " . Dan bla-bla -bla yang jelas yang itu bantuan tidak/ belum sampai ke tangannya orang yang membutuhkannya . Yang miskin tambah miskin yang kaya tambah kaya .
Hanya menyampaikan uneg-uneg keponakan , semoga menjadi perhatian pihak yang bersangkutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H