Mohon tunggu...
Lexy Ma
Lexy Ma Mohon Tunggu... -

In the high voltage of boredem!!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keponakan Mecucu Kartu Jakarta Pintar

29 September 2013   15:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:14 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah beberapa hari ini Keponakanku gondok soal KJP dan sering adu argumentasi sama simboknya. Keponakanku ini masih siswa kelas 6 di salah satu SD Negeri di kawasan Cengkareng.


Ibunya yang dilaporin tiap hari sama anaknya akhirnya jadi sewot.


Akhirnya aku jadi penasaran tentang perdebatan mereka , maklum aku baru 3 bulan berada di kota Jakarta maupun negara ini. Malamnya aku mulai searching tentang apa itu KJP. Oalah ternyata KJP atau Kartu Jakarta Pintar itu semacam bantuan yang diberikan kepada siswa miskin di Jakarta . Programnya Pak Jokowi toh .


Iseng aku tanya sama Mbak Ipar ,emang syaratnya apa saja buat kartu itu ? Apa dulu tidak ngajuin ? Dia bilang kalau dulu dari sekolah ada formulir buat syarat kartu tersebut . Dan dalam formulir itu juga ada menanyakan kalau di Jakarta tinggal di rumah sendiri apa kontrakan .


Ini yang menjadi pembicaraan aku , keponakan dan Mbak Ipar. Katanya Keponakan ada 10 anak yang tidak mendapatkan KJP termasuk dia. Terus aku bilang ke dia , mungkin nunggu giliran kali. Tapi Mbak Ipar sudah sewot ke anaknya dan bilang "namanya juga bantuan , ya jangan ngarepin , kita harus usaha.sendiri " . Biar anaknya diam maksudnya begitu . Tapi keponakaanku bukannya diam malah bilang " Mamak itu gimana to , bukannya ngiri tapi lihat anaknya yang rumahnya kita kontrakin saja itu dapat , terus itu tetangga yang punya rumah sendiri juga dapat dan itu yang teman cowok ku itu juga rumah sendiri dapat " . Dan bla-bla -bla yang jelas yang itu bantuan tidak/ belum sampai ke tangannya orang yang membutuhkannya . Yang miskin tambah miskin yang kaya tambah kaya .


Hanya menyampaikan uneg-uneg keponakan , semoga menjadi perhatian pihak yang bersangkutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun