Mohon tunggu...
Arsiya Wenty
Arsiya Wenty Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Indonesia Angkatan 2009, FISIP Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Korupsi Kolektif dan Pengamalan Gotong Royong

2 Agustus 2011   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

4. Campuran

Formulasi yang kemudian dapat digeneralisasi adalah, ketika terjalin hubungan selaras, serasi dan seimbang dari setiap pelaku korupsi, yang kemudian dapat terakomodasinya seluruh keuntungan secara merata dalam setiap kapasitas dan kontribusi yang diberikan untuk kelancaran kegiatan korupsi ini. Seperti bagan dibawah ini;

[caption id="attachment_122543" align="aligncenter" width="300" caption="Golden Triangel"][/caption]

Kondisi bagan diatas sengaja dibuat lancip untuk setiap sudutnya, karena pemerintah yang dengan kewenangan legal formalnya memiliki peraturan yang sewaktu-waktu dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan korupsi. Kemudian pihak swasta, dengan modal dan kemampuannya untuk dapat mempeluas kegiatan korupsi memungkinkan untuk ekspansi yang lebih massif, dan masyarakat dengan kemampuannya beradaptasi dan kearifan lokal yang dimiliki dapat mempermudah internalisasi nilai-nilai dan budaya yang memperlancar kegiatan ini. Demikianlah kerjasama yang memungkinkan keuntungan dengan porsi yang maksimal, jika dan hanya jika korupsi ini dilakukan secara kolektif dan berlandaskan gotong royong, maka kesejahteraan akan dapat berjalan merata, budayakan korupsi, katakan TIDAK pada pelarangan dan penangkapan koruptor!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun