Pelatihan Academic Writing Bagi Junior Researchers di UIN Sunan kalijagaÂ
Yogyakarta, Selasa - 5 November 2024 ,Â
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan penulisan akademik dan desain penelitian di Ruang LPPM yang berada di lantai dua Gedung Rektorat Lama, hal ini dilakukan setelah pelantkan kepengurusan dari HM2PMI. Adapun kegiatan ini berlangsung pada tanggal 4-5 November 2024.Â
Namun pada kegiatan ini yang dilakukan pada tanggal 5 November 2024 berfokus pada pengembangan metode penelitian berkualitas tinggi untuk pengembangan masyarakat Islam, dengan tujuan menangani isu-isu sosial yang penting dan memperkuat keterampilan peserta dalam merancang penelitian secara efektif.Â
Pelatihan ini dipandu oleh dua pakar, yaitu Ahmad Izudin, S.Sos.I., M.Si., dan Afriadi Putra, S.Th.I., M.Hum., yang masing-masing membahas topik utama berbeda sesuai keahlian mereka.
Tujuan dan Peserta
Pelatihan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta tentang proses penelitian sistematis yang menghasilkan studi yang berdampak dan berorientasi pada masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan peneliti yang memiliki ketertarikan dalam mengatasi masalah sosial dan mengembangkan masyarakat.
 Menurut penyelenggara, kegiatan ini relevan khususnya bagi mahasiswa pascasarjana dari Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, yang dipersiapkan untuk berperan sebagai pendidik, petugas komunitas, analis kebijakan, dan konsultan dalam bidang kerja sosial dan kewirausahaan sosial.
Topik Utama: Pengembangan Masyarakat IslamÂ
Ahmad Izudin, S.Sos.I., M.Si., membuka sesi dengan pembahasan mendalam mengenai topik utama  penelitian dari jurusan Magister Pengembangan Masyarakat Islam. Beliau menekankan bahwa cakupan pengembangan masyarakat Islam sangat luas, mencakup dimensi agama, sosial, ekonomi, dan budaya.Â
Penelitian di bidang ini bertujuan untuk menawarkan solusi terhadap masalah sosial yang mendesak dengan tetap menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kesejahteraan dalam nilai-nilai Islam.
Komponen kesejahteraan sosial dalam masyarakat juga menyoroti kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai kelompok demografis. Ini termasuk mengembangkan dan mengevaluasi kebijakan untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan fokus pada perawatan menyeluruh bagi kelompok rentan.Â
Bagian penting lain dalam sesi ini membahas pentingnya penelitian mengenai implementasi kebijakan publik, khususnya dalam konteks sosial yang beragam di Indonesia. Sebagai negara multikultural, Indonesia menghadapi tantangan tersendiri dalam melaksanakan kebijakan publik yang efektif, sehingga penelitian perlu mempertimbangkan kebutuhan dan nilai-nilai lokal.
Topik-topik yang dibahas mencakup:
- Keselarasan Kebijakan dengan Karakteristik Lokal: Penelitian perlu mempelajari bagaimana kebijakan diterima oleh norma-norma budaya dan sosial masyarakat setempat.
- Partisipasi Masyarakat dalam Implementasi Kebijakan: Keterlibatan langsung masyarakat memastikan keberhasilan dan keberlanjutan kebijakan.
- Evaluasi Kebijakan: Para peneliti didorong untuk secara kritis menilai dampak kebijakan guna mengukur efektivitasnya dan menyempurnakannya untuk hasil yang lebih baik.
Proses Penelitian yang Komprehensif
Afriadi Putra, S.Th.I., M.Hum., memimpin sesi mengenai prosedur penelitian yang baik, dengan menguraikan tahapan-tahapan penting yang harus diikuti untuk menghasilkan penelitian berkualitas. Beliau menjelaskan bahwa penelitian yang baik adalah proses panjang yang memerlukan perhatian pada setiap fase. Tahapan penting yang dijelaskan antara lain:
- Perumusan Masalah: Mendefinisikan pertanyaan penelitian yang tepat dan berdampak.
- Pengumpulan Data: Mengumpulkan data yang valid dengan metode yang tepat untuk menangkap kondisi riil.
- Analisis Mendalam: Melakukan analisis kritis, tidak hanya menyajikan data, tetapi juga memberikan interpretasi yang menambah wawasan.
- Kesimpulan Praktis: Rekomendasi yang dihasilkan dari temuan harus aplikatif dan dapat digunakan untuk perbaikan kebijakan atau pengembangan masyarakat.
Menangani Isu Sosial dari Perspektif Pengembangan Masyarakat Islam
Pelatihan ini juga memetakan isu-isu sosial mendesak yang perlu mendapat perhatian dari perspektif pengembangan masyarakat Islam:
Kesenjangan Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan: Terdapat perbedaan signifikan dalam infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan ekonomi. Prinsip keadilan sosial dan pemerataan pembangunan dalam Islam menjadi pedoman untuk menyelesaikan isu ini.
Akses Kesehatan: Penyakit kronis dan terbatasnya layanan kesehatan, khususnya untuk kelompok berpenghasilan rendah, menuntut program asuransi kesehatan yang adil. Nilai solidaritas Islam menegaskan bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap individu.
Perawatan Sosial: Kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas, memerlukan perhatian khusus. Pengembangan masyarakat Islam mencakup bantuan material dan advokasi hak sosial serta kesejahteraan psikologis, didasarkan pada kasih sayang dan solidaritas.
Lapangan Kerja: Tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan pemuda dan perempuan, masih menjadi tantangan besar. Pengembangan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam mempromosikan kewirausahaan sosial dan pemberdayaan ekonomi lokal sebagai solusi berkelanjutan.
Kesejahteraan Sosial dan Keadilan: Ketimpangan ekonomi yang semakin meningkat membutuhkan pendekatan inklusif dalam kebijakan kesejahteraan sosial. Kebijakan sosial yang efektif harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan prinsip keadilan dan distribusi yang merata.
Redesain Kurikulum untuk Mengatasi Isu-Isu Global
Dalam sesi ini juga ditekankan pentingnya memperbarui kurikulum Pengembangan Masyarakat Islam agar mencakup isu-isu global, memperkaya pembelajaran berbasis penelitian.Â
Redesain kurikulum ini harus memberikan pemahaman tentang dinamika isu sosial global, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan migrasi, dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam untuk mencari solusi inklusif dan berkelanjutan. Langkah-langkah yang disarankan meliputi:
- Integrasi Isu-Isu Global: Mengintegrasikan topik-topik relevan dalam mata kuliah pengembangan masyarakat, kebijakan sosial, dan etika sosial.
- Pengembangan Kompetensi Dosen: Meningkatkan kemampuan dosen dalam mengajarkan isu global secara kritis dan reflektif.
- Penciptaan Pengetahuan Baru: Berfokus pada penciptaan pengetahuan yang relevan dengan konteks sosial-budaya Indonesia dan dapat diterapkan dalam skala global.
Rencana Pembelajaran Semester: Penciptaan dan Transfer Pengetahuan
Dalam program pascasarjana, tujuan utama adalah penciptaan pengetahuan baru dan kolaborasi dalam transfer pengetahuan. Elemen utama yang tercakup dalam kurikulum meliputi:
- Tujuan Pembelajaran: Membekali mahasiswa dengan kemampuan menciptakan pengetahuan baru yang aplikatif dan relevan secara sosial.
- Kolaborasi Penelitian: Mendorong mahasiswa melakukan penelitian kolaboratif dengan berbagai pihak, baik akademik maupun masyarakat.
- Berpikir Kritis: Mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis dalam menganalisis isu sosial dan merumuskan solusi berbasis nilai-nilai Islam.
Fokus Penelitian
Beberapa prioritas penelitian dalam kurikulum pascasarjana diuraikan sebagai berikut:
- Fenomena Sosial Kontroversial: Mengeksplorasi pandangan masyarakat terhadap kebijakan publik atau isu sosial yang berbeda.
- Perubahan Sosial: Meneliti perubahan dinamika sosial akibat perubahan kebijakan, teknologi, atau evolusi sosial lainnya.
- Situasi Darurat: Fokus pada isu-isu mendesak, seperti bencana alam atau krisis sosial.
- Analisis Tren: Menganalisis tren sosial yang berkembang, seperti pergeseran budaya digital atau gaya hidup masyarakat.
Secara keseluruhan, pelatihan ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya penelitian berkualitas tinggi yang tidak hanya menghasilkan data tetapi juga memberikan solusi yang berdampak nyata bagi perubahan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H