Mohon tunggu...
Eric AuliaArsand
Eric AuliaArsand Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM : 46122110027 Mata Kuliah : Kewirausahaan I Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Program Studi S1 Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

SWOT dan BCG Matrix dalam Usaha Rokok

7 Maret 2023   17:22 Diperbarui: 21 Maret 2023   16:41 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.cigarettemanufacturingmachines.com/Image caption

Dalam setiap bisnis yang akan dibangun oleh seorang pemilik bisnis pemula maupun seorang pembisnis yang sudah profesioal yang ingin mengembangkan bisnis atau produknya, maka wawasan yang detail mengenai produk yang akan dijual tersebut. 

Untuk mengetahui kekuatan maupun kekurangan produk ataupun perusahaan, pemilik bisnis harus mempelajari dengan cara mengaplikasikan beberapa analisa-analisa serta evaluasi bisnis terlebih dahulu sebelum dapat memasarkan produknya di pasar. Oleh sebab itu, untuk memahami mengenai bisnis yang akan dibangun lebih lanjut, maka membutuhkan analisa-analisa seperti SWOT maupun evaluasi bisnis seperti BCG (Boston Consulting Group) matrix. Untuk lebih mudahnya apa kedua hal tersebut,dalam tulisan kali ini saya ingin memberikan contohnya dalam sebuah proposal bisnis mengenai kedua analisis tersebut.

Kali ini saya akan mencontohkan suatu bentuk analisa yang tertuang dalam proposal bisnis secara singkat untuk memudahkan pembaca dalam memahami mengenai analisa SWOT dan BCG matrix yang tertuang dalam sebuah contoh proposal bisnis. Dalam contoh proposal bisnis ini, saya akan mencontohkan untuk membangun sebuah usaha dagang di bidang rokok. Berikut adalah contoh proposal bisnis tersebut:

                   Proposal Usaha Rokok

CV. Makmur Terus


I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Menggeluti sebuah usaha di bidang rokok bukanlah suatu hal yang rumit dan sulit mengingat cara pembuatannya yang simpel dan mudah jika dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Usaha di bidang rokok tersebut merupakan usaha yang tidak membutuhkan terlalu banyak modal terutama apabila kita dapat memulainya dari kecil dahulu serta mengembangkannya perlahan-lahan agar menjadi besar. 

Selain itu dengan beberapa rekan yang telah bekerja lama di bidang perkebunan tembakau dan cengkeh di area Jawa Tengah, serta memerkerjakan beberapa SDM yang telah berpengalaman dan handal dalam pembuatan rokok, kita tidak perlu khawatir lagi untuk dapat mengembangkan usaha dagang ini.

Dengan riset terkait dengan konsumen rokok yang semakin tahun semakin naik, maka usaha rokok merupakan sebuah usaha yang tidak akan ada habisnya. Dengan permintaan dari pasar untuk berbagai varian rokok, maka kami berencana untuk membuat dua varian rokok yaitu SKT maupun SKM sesuai dengan target pasarnya masing-masing. Atas dasar ini, tentunya usaha di bidang rokok adalah suatu usaha yang menjanjikan di masa ini maupun di masa depan. 

1.2 Alasan Memilih Usaha

1. Usaha yang tidak ada habisnya sampai masa depan.

2. Penggagas memiliki beberapa kenalan SDM manufaktur rokok yang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun.

3. Pasar yang menjanjikan di berbagai daerah.

4. Mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyrakat sekitar.

II. ASPEK PERENCANAAN USAHA 

2.1 Analisis Potensi
Usaha ini memiliki potensi yang sangat besar di berbagai daerah kecil maupun besar di daerah Jawa, Sumatra, Kalimantan dll. Hal ini bisa dilihat dari sikap keterbukaan masyarakat akan produk baru serta kenaikan jumlah konsumen dari waktu ke waktu. Sehingga usaha ini diperkirakan akan terus meningkat.


2.2 Analisis SWOT


1. Strength (Kekuatan)
Kami memiliki SDM yang siap dipekerjakan di bidang manufaktur rokok dengan pengalaman bertahun-tahun dan mengerti mengenai bahan baku serta pencampuran bahan kimia saus untuk mendapatkan cita rasa rokok yang sesuai dengan selera pangsa pasar.


2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan kami teletak pada ketersediaan modal yang terbatas untuk modal awal. Kami membutuhkan modal untuk penyewaan tempat, operational cost, pembelian bahan baku, pembelian mesin, pembelian kendaraan untuk logistik, dll.


3. Opportunity (Peluang)
Adanya konsumen yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Serta kami telah memiliki hubungan baik dengan para distributor dan penjual-penjual rokok di daerah-daerah seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dll.

4. Threats (Ancaman)
Kompetitor pabrik rokok yang telah ada dan dengan dana besar serta kompetitor-kompetitor kecil yang menjual harga rokok dengan harga yang lebih rendah karena tidak membayar cukai.

2.3 Evaluasi BCG Matrix

Untuk dapat mengetahui BCG Matrix. Kami sarankan untuk membuat beberapa varian rokok antara lain: rokok kretek, kretek filter, kretek filter mild dan kretek filter mentol. Hal ini dapat kita coba pasarkan untuk mengetahui target pasar masing-masing produk tersebut. Sebab, konsumen rokok pada daerah-daerah tertentu memiliki corak citarasa yang berbeda-beda. Dengan tes market, maka kita bisa menentukan varian produk mana yang dapat kita jual dan dapat menghasilkan profit dengan baik dan mana yang tidak.

Berikut adalah hasil dari BCG Matrix yang akan kita jalani:

1. Question marks:

Kita dapat meningkatkan investasi untuk produk pada matriks ini untuk memancing dan meningkatkan pangsa pasar. Kita dapat menggiring produk pada matriks ini untuk bergeser kepada matriks stars dan sampai pada matriks cash cows.


2. Stars:

Untuk produk yang telah mencapai stars, dapat kita pertahankan agar tetap pada matriks ini.

3.  Cash Cows:

Kita dapat mengurangi investasi kita untuk produk pada matriks ini dan mengambil hasil dana penjual dari produk ini semaksima mungkin dan mengambil keuntungan secara keseluruhan.

4. Dogs:

Untuk produk dalam kategori ini, kita bisa menghentikan investasi atau melikuidasinya. Sebab produk-produk pada matriks ini akan menghasilkan kerugian dan memiliki pangsa pasar yang rendah sehingga tidak dapat dilanjutkan lagi.

III. Penutup

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah kami paparkan di atas, maka dapat kita pahami bahwa usaha dagang di bidang rokok ini sangatlah menjanjikan. Kita dapat memulai dari skala kecil terlebih dahulu dan mengembangkannya perlahan-lahan jadi besar. Usaha ini termasuk usaha yang mudah dan simpel sebab dapat dimulai dengan tenaga kerja yang kecil dan tidak memakan modal yang terlalu besar. Ditambah beberapa SDM dengan pengalaman yang banyak, maka kita dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing dan kompetitif di pasar nantinya. 

Dari tulisan saya di atas tersebut, kita dapat mempelajari analisis-analisis yang dibutuhkan ketika ingin memulai sebuah bisnis. Tentu saja hal ini dapat diaplikasikan tidak hanya pada bidang rokok saja, tetapi bidang lainnya pun juga. Dengan analisis SWOT kita dapat memahami mengenai kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal. Sedangkan BCG matrix dapat kita gunakan untuk menentukan produk-produk yang terjual dengan baik di pasar, sehingga sebuah perusahaan dengan mudah menentukan harus melakukan apa terhadap varian produknya. 

Tanpa adanya analisis-analisis tersebut, perusahaan akan kesulitan untuk menentukan dan memosisikan tingkatannya dalam sebuah pasar. Oleh sebab itu, sebelum dapat membuat produk unggulan yang baik dan disukai oleh konsumen, analisis-analisis tersebut sangatlah diperlukan bagi sebuah pengusaha pemula maupun yang sudah profesional sekalipun untuk mengaudit perusahaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun