Mohon tunggu...
Arsam Sunaryanto
Arsam Sunaryanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Innovator

Pengolahan Mineral dan Batubara dengan Teknologi Dalam Negeri

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengolahan Bauksit Menjadi Alumina Oksida dengan Teknologi Tunnel Kiln

16 Juni 2015   20:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bahan Mentah untuk Industri Refractory tersedia dalam jumlah Deposit yang sangat berlimpah di Indonesia seperti: Bauksit, Kuarsa, Kaolin, Zirkonium Silikat, Refractory Clay, Bijih Chrome, Magnestite, Karbon, dan lain-lain.

Prospek pemasaran dan penggunaan Refractory di Indonesia masih sangat terbuka lebar, lebih dari 80% pemakaian Refractory di Indonesia masih di impor dari luar negeri. Refractory Bricks dapat dibuat dengan berbagai macam tipe, sebagai contoh SK 30 yang memiliki titik lebur 1670°C maupun hingga SK 38 yang memiliki titik lebur 1850°C. Begitu juga dengan Insulating Fire Bricks yang juga dapat diproduksi dengan berbagai macam tipe, diantaranya B-1 hingga B-4 dan C-1 hingga C-3 yang memiliki temperature operasional hingga 1500°C

Salah satu prospek yang sangat baik dengan diberlakukannya Undang-Undang Minerba nomer 4 Tahun 2009 tentang Pengolahan Mineral dan Batubara di dalam negeri, dimana pemerintah Indonesia melarang 65 jenis mineral untuk diekspor dalam bentuk mentah dan harus dimurnikan atau diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Dan untuk mengolah mineral tersebut pasti memerlukan temperatur tinggi atau memerlukan Refractory dalam jumlah yang sangat banyak.

Maka dari itu Bauksit di Indonesia tidak perlu seluruhnya untuk di-smelter menjadi Aluminium, karena selain investasi pabrik pembuatan aluminium sangat mahal, juga harga jual aluminium yang lebih rendah daripada produk-produk Advance yang terbuat dari Alumina seperti Ceramic Yarn Guide yang berharga sekitar $1-2 untuk satu buah (piece) seberat 1 gram. Dengan mengolah Bauksit menjadi Alumina Oksida dan melanjutkannya menjadi berbagai macam produk turunan, maka nilai tambah yang didapat sungguh luar biasa.

 

Salam Indonesia Bangkit!

Inovasi Menciptakan Nilai Tambah serta Harga Diri Bangsa dan Negara

 

Arsam Sunaryanto

Inovator Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun