Mohon tunggu...
Ar Royyan Mas
Ar Royyan Mas Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar di Universität Bonn, Germany

dreaming big. interested in music, reading, and writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ingin Kuliah di Jerman, Yuk Ikuti Langkah-langkahnya!

14 Januari 2020   05:59 Diperbarui: 18 Juni 2021   00:48 8014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Bagi Yang Ingin Kuliah di Jerman (Ilustrasi via studying-in-germany.org)

Keenam, berangkat ke Jerman. Setelah mendapatkan konfirmasi dari Kedubes (biasanya melalui e-mail) segeralah membeli tiket pesawat. Untuk sekali keberangkatan, harga tiket mungkin berkisar dari 5 juta hingga 10 juta rupiah.

Maskapai yang saya bisa sarankan adalah maskapai dari timur tengah, terutama Qatar Airways atau Emirates, walaupun bertarif cukup mahal, tapi pelayanan dan fasilitasnya sangat maksimal. 

Ketujuh, tiba di Jerman. Ini bisa jadi fase paling membahagiakan. Setelah berjuang dengan kursus bahasa Jerman, hingga keribetan ketika mengurus dokumen untuk pengajuan visa, semua terbayar.

Tapi perjuangan belum berakhir di sini. Kita masih harus menempuh kursus bahasa Jerman bagi yang belum mencapai tingkat B1, atau yang ingin mendapatkan sertifikat B2.

Saya pribadi menyarankan kalian untuk melanjutkan kursus bahasa Jerman sambil mengisi waktu luang di Jerman, sembari menyiapkan diri untuk menghadapi tes ANP (Aufnahmeprfung, tes masuk Studienkolleg). Kursus bahasa di Jerman kebanyakan hanya memakan waktu 3 jam per hari kok, tidak memakan waktu cukup banyak.

Dalam satu semester, akan ada banyak ANP yang diadakan di Jerman. Ada banyak sekali Studienkolleg di Jerman, kebanyakan memakan waktu 2 semester. Saya menempuh Studienkolleg di Kaiserslautern, yang mana hanya memakan waktu 1 semester, dengan jurusan W (Wirtschaft, ekonomi). Informasi lebih detail bisa di cek di studienkollegs.de atau hs-kl.de.

Di akhir fase Studienkolleg, kita akan menghadapi ujian akhir, yakni Feststellungsprfung (FSP). Mata pelajaran yang diujikan bergantung dari jurusan kalian, kurang lebih ada 4 jurusan di Studienkolleg (tapi tidak semua punya lengkap 4 jurusan, yakni W (Wirtschaft, ekonomi), T (Technik, teknik), M (Medizin, berhubungan dengan science), G (seni, sastra, politik).

Setelah lulus FSP, saatnya mendaftarkan diri ke Universitas yang diinginkan! Sebelumnya, perlu dijelaskan bahwa ada 2 jenis perguruan tinggi di Jerman. Universitas dan Hochschule (jurusan vokasi). Bedanya apa?

Di Universitas porsi belajar kita lebih berat ke teori, sedangkan di Hochschule akan lebih berat ke praktik. Jangan khawatir, di Jerman mengambil vokasi itu tidak seperti di Indonesia. Bahkan, tingkat kesulitannya pun bahkan terkadang lebih sulit daripada yang belajar di universitas.

Selain itu, anak vokasi di Jerman tidak dipandang remeh. Lalu, gaji kerjanya bagaimana? menurut saya sama saja, gaji kerja di Jerman itu tinggi, jadi jangan khawatir. 

Perbedaan lain juga, kalau kalian menempuh jalur universitas, kalian bisa melanjutkan pendidikan hingga S3, jika sekolah vokasi bisa mencapai hingga S2. Saya jamin, baik yang lulus dari universitas maupun Hochschule akan mendapatkan gaji yang sama tingginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun