Terlalu menekankan simbolik dalam agama berisiko mengaburkan esensi ajaran, seperti akhlak, keimanan, dan hubungan dengan Tuhan serta sesama. Fokus berlebihan pada simbol bisa:
Mengalihkan perhatian dari tujuan utama agama.
Memicu kesalahpahaman dan konflik
Memupuk formalitas tanpa substansi.
Berpotensi disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.
Membatasi kebebasan berpikir dan interpretasi.
Memperbesar fanatisme atau ekstremisme.
Mengabaikan inti bahwa Tuhan melihat hati dan amal, bukan simbol.
Simbol hanya sarana, bukan tujuan. Nilai-nilai agama seperti kebaikan, keadilan, dan harmoni lebih penting untuk diterapkan dalam kehidupan.
Menghormati agama lain tanpa mengurangi kepercayaan terhadap agama sendiri memerlukan keseimbangan antara keyakinan yang kokoh dan keterbukaan. Langkah-langkah utamanya adalah:
Memahami agama sendiri untuk memperkuat keyakinan.