Belum sampai seratus gerak scroll, mata melotot, kuping jengat, dan hidung sedikit terangkat. Ada topik nyeleneh yang sekonyong-konyong mengemuka.
Ceguken sempat sekali terjadi, saat Om Ibud menawarkan versi lain kepopuleran KPB menjadi KPB FM Radio. Lhaaa, cocok pakek banget nih menurutku.
Ya! Topik tembang lawas terus mengepulkan asap dari ubun-ubun penghuni kolong KPB. Ramai pakek banget. Seramai warga plus enam dua memperbincangkan dunia sepakbola Indonesia dan ceasefire di Gaza.
Aku pinisirin, gerangan siapa yang membakar tembang lawas hingga ke kolong KPB.
Scroll dan scroll akhirnya menemukan titik kulminasi awal kebakaran. Tersebutlah di situ senama Aivon, mempersembahkan lagu sejudul "Hard to Say I'm Sorry" (nyomot dari Pak Asneh dan embuh opo artine).
Aih, tembang lawas memang selalu dikenang dan akan selalu dikenang.
Kemunculan Hard to Say I'm Sorry memantik para rocker, popper, dangduter, dan bahkan melayuer KPB unjuk badan.
Mbak Aithum yang rockeris ditantang dangduter Om Idur spesialis Kopi Dangdut. Wiiih, andaikan mereka berduet pasti semanis cendol dawet saat tampil di panggung.
Scroll lagi aaah... Lho, ada "The Lady Wants to Know". Request dan ditanyakan lagu siapa oleh Mbak Sista. Dijawab cepat dinyanyikan Michael Franks oleh Om Idur.
Nah, Om Idur ini serba tahu, meskipun spesialisnya dangduter, perkara Ladies dia jagonya. Selevel Om Haut dan Engkong van Gang Sapi. Â
Bisingnya KPB request tembang lawas memancing kemunculan Mbak Ana Tsrebo. Diaspora Jejer Poniman ini langsung minta lagu Michael Bolton yang berjudul "A Love So Beautiful". Nah, pastinya Mbak Ana ingat ke kisah cinta yang romantis.