Mohon tunggu...
Arhief Er. Shaleh
Arhief Er. Shaleh Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Sepi dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tembang Lawas di KPB Plus Enam Dua

27 Januari 2025   10:29 Diperbarui: 27 Januari 2025   10:29 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyanyi bersama. Sumber: Mercia Iancu on pixabay.com

Belum sampai seratus gerak scroll, mata melotot, kuping jengat, dan hidung sedikit terangkat. Ada topik nyeleneh yang sekonyong-konyong mengemuka.

Ceguken sempat sekali terjadi, saat Om Ibud menawarkan versi lain kepopuleran KPB menjadi KPB FM Radio. Lhaaa, cocok pakek banget nih menurutku.

Ya! Topik tembang lawas terus mengepulkan asap dari ubun-ubun penghuni kolong KPB. Ramai pakek banget. Seramai warga plus enam dua memperbincangkan dunia sepakbola Indonesia dan ceasefire di Gaza.

Aku pinisirin, gerangan siapa yang membakar tembang lawas hingga ke kolong KPB.

Scroll dan scroll akhirnya menemukan titik kulminasi awal kebakaran. Tersebutlah di situ senama Aivon, mempersembahkan lagu sejudul "Hard to Say I'm Sorry" (nyomot dari Pak Asneh dan embuh opo artine).

Aih, tembang lawas memang selalu dikenang dan akan selalu dikenang.

Kemunculan Hard to Say I'm Sorry memantik para rocker, popper, dangduter, dan bahkan melayuer KPB unjuk badan.

Mbak Aithum yang rockeris ditantang dangduter Om Idur spesialis Kopi Dangdut. Wiiih, andaikan mereka berduet pasti semanis cendol dawet saat tampil di panggung.

Scroll lagi aaah... Lho, ada "The Lady Wants to Know". Request dan ditanyakan lagu siapa oleh Mbak Sista. Dijawab cepat dinyanyikan Michael Franks oleh Om Idur.

Nah, Om Idur ini serba tahu, meskipun spesialisnya dangduter, perkara Ladies dia jagonya. Selevel Om Haut dan Engkong van Gang Sapi.  

Bisingnya KPB request tembang lawas memancing kemunculan Mbak Ana Tsrebo. Diaspora Jejer Poniman ini langsung minta lagu Michael Bolton yang berjudul "A Love So Beautiful". Nah, pastinya Mbak Ana ingat ke kisah cinta yang romantis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun