Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menteri Diganti, Kurikulum Diganti? Ini Dampaknya bagi Siswa dan Guru!

21 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:17 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan kurikulum sering kali menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, termasuk para ahli pendidikan, orangtua, serta pelaku industri.

Di satu sisi, perubahan kurikulum dilihat sebagai langkah positif untuk memperbaiki sistem pendidikan yang dianggap tidak relevan lagi dengan kebutuhan zaman.

Kurikulum yang baru diharapkan dapat mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang lebih relevan dengan tuntutan dunia kerja. Namun, di sisi lain, seringnya pergantian kurikulum juga dianggap merugikan, karena menciptakan ketidakstabilan dalam proses pendidikan.

Kurikulum yang terus berubah-ubah dianggap tidak memberikan waktu yang cukup bagi siswa dan guru untuk benar-benar menguasai dan mengimplementasikan materi pembelajaran dengan baik.

Pergantian kurikulum yang terlalu cepat juga sering kali tidak diikuti dengan pelatihan yang memadai bagi guru, sehingga mereka kesulitan dalam menerapkan kurikulum yang baru secara efektif.

Anggaran pendidikan juga sering kali harus dialokasikan untuk penyesuaian terhadap kurikulum yang baru, misalnya untuk pelatihan guru, pembelian buku baru, atau peralatan teknologi yang dibutuhkan. Kesemuanya menambah beban biaya pendidikan dan kurang diimbangi dengan peningkatan kualitas yang signifikan.

Solusi Mengatasi Dampak Perubahan Kurikulum

Untuk mengatasi dampak negatif dari perubahan kurikulum, pemerintah lewat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (khususnya) perlu memastikan bahwa setiap perubahan didasarkan pada kajian yang matang dan kebutuhan yang nyata.

Pergantian kurikulum sebaiknya tidak dilakukan hanya karena perbedaan visi dan misi kepemimpinan, tetapi harus didasarkan pada evaluasi mendalam terhadap efektivitas kurikulum yang berlaku.

Pelatihan yang memadai bagi guru juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan implementasi kurikulum baru. Guru secara menyeluruh perlu diberikan waktu yang cukup untuk mempelajari dan memahami konsep kurikulum, serta mendapatkan pelatihan praktis yang relevan.

Pelibatan aktif berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, industri, dan pakar pendidikan dalam proses perancangan kurikulum juga penting dilakukan, agar kurikulum yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Kurikulum yang terlalu kaku dan sentralistik akan sulit diterapkan di berbagai daerah yang memiliki kondisi yang berbeda-beda, baik dari segi sumber daya maupun kemampuan guru. Pemerintah harus memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan memiliki fleksibilitas yang cukup untuk dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun