Jangan salah jam kunjung sewaktu ke BJBR. Kawasan wisata buatan ini menawarkan insta tourism di saat senja hingga malam hari (Tutup sekitar pukul 20.00 WIB).
Mengapa saat senja dan malam hari? Sebab BJBR menawarkan keindahan pantai saat sunset dan gemerlap ribuan lampu yang ditata sedemikian rupa nan instagramable di sepanjang pantai bertabur pohon mangrove.
Sebelum pandemi covid-19, BJBR menjelma tempat wisata favorit nan instagramable. Sayang pembatasan kerumunan memaksa pengelola menutup sementara wisata alternatif selain Bromo. Alhasil, BJBR tidur panjang dan terbengkalai di beberapa spot foto yang menjadi favorit para wisatawan.
Tetapi, sekarang BJBR mulai menggeliat. Dengan karcis masuk promo hanya 15.000 rupiah/pengunjung (untuk pengguna sepeda motor dan warga domisili Probolinggo), dapat kembali menikmati geliat wisata BJBR nan fenomenal. Memanjakan pancaindera.
Bagi warga domisili luar Probolinggo, tiket masuk berlaku weekday dan weekend 30.000 rupiah/pengunjung.
Selain dapat menikmati wahana wisata lautan lampu di sepanjang jembatan kayu yang cukup panjang dan hutan bakau, pengunjung dapat mengabadikan pemandangan alam yang menyatu dengan karya seni di kawasan Patung KCW (Kuda Cipta Wilaha).
Dari pintu masuk BJBR menuju Patung KCW jaraknya cukup jauh, tetapi pengunjung akan siap diantar kereta mini yang murah meriah.Â