“Minumnya?”
“Es The Gun, ada?”
Mbak Widz langsung ngakak.”Jadi ingat kampuang halaman... hahaha!”
Setelah cukup kenyang santap siang, kami berbincang cukup serius.
“Begini, Mas. Mau bergabung nulis novel bersama?. Maksudnya begini, kita buat satu novel yang ditulis oleh banyak orang. Mau?”
“Seberapa banyak penulisnya?”
“Paling banyak empat puluh lah.”
“Boleh.” Jawabku. Pendek.
Ah. Aku sudahin ngelamun plus ngelantur. Jelasnya, aku terima tankaki, eh...tantangan menulis novel bersama.
Kembali ke pokok bahasan pelajaran bertema proyek menulis novel keroyokan, aku mendapat tugas nyambungin cerita dari seseorang yang bernama Lazarus Dina.
Aih, daripada namanya tentu ini orang pemilik nama Lazarus Dina cantik, pinter, cerdas, supel de el el...