Masing-masing dari mereka diberi kesempatan untuk berbicara dengan Putri Sista dan mengungkapkan perasaan hatinya.
Jundag berkata, "Putri, aku mencintaimu karena kecantikanmu. Aku akan selalu melindungimu dengan kekuatanku."Â
"Putri, aku mencintaimu karena kebijaksanaanmu. Bersamaku, kita bisa memerintah dengan adil." kata Hensa meyakinkan.
Gushen tak ingin kalah, berkata, "Putri, aku mencintaimu karena kebaikan hatimu. Aku akan mengabadikan kecantikanmu dalam setiap lukisan."Â
Wanaldi berusaha memberikan yang terbaik dan berkata, "Putri, aku mencintaimu karena statusmu. Dengan kekayaanku, kita bisa membuat kerajaan ini lebih adil dan makmur."
Namun, Ferguso berkata, "Tuan Putri, aku mencintaimu bukan karena kecantikan, kebijaksanaan, kebaikan, atau statusmu. Aku mencintaimu karena siapa dirimu. Aku ingin menjalani hidup sederhana bersamamu, bekerja keras dan bahagia dengan apa yang kita miliki."
Putri Sista terharu mendengar kata-kata Ferguso. Ia menyadari bahwa Ferguso mencintainya dengan tulus, tanpa ada pamrih. Akhirnya, Putri Sista memilih Ferguso sebagai pasangan hidupnya.Â
Keputusan Putri Sista membuat Jundag, Hensa, Gushen, dan Wanaldi tersadar bahwa cinta bukanlah tentang apa yang bisa mereka berikan atau dapatkan, melainkan tentang ketulusan hati.
Kerajaan Kapebe merayakan pernikahan Putri Sista dan Ferguso dengan meriah.Â
Ferguso dan Putri Sista hidup bahagia selamanya, menunjukkan kepada semua orang bahwa cinta sejati adalah cinta yang tulus dan tanpa syarat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H