Di sebuah kerajaan bernama Kapebe, hiduplah seorang putri jelita bernama Sista. Kecantikan Putri Sista telah membuat banyak pemuda jatuh cinta.Â
Putri Sista tidak hanya jelita, dia juga bijaksana dan memiliki hati selembut sutra. Ia selalu memperlakukan semua orang dengan kebaikan dan penuh kasih sayang.
Suatu hari, lima pemuda dari berbagai penjuru negeri datang ke istana dengan satu tujuan, memenangkan hati Putri Sista.Â
Mereka adalah Jundag, seorang pendekar gagah dari pegunungan. Hensa, seorang ahli strategi dari kerajaan tetangga. Gushen, seorang seniman berbakat. Wanaldi, seorang pedagang kaya. Terakhir Ferguso, seorang petani tampan yang dikenal dengan ketekunan dan kerendahan hatinya.
Raja Kapebe, ingin menemukan pasangan terbaik untuk putrinya, memberikan lima tantangan terbuka. Kelima pemuda itu harus melalui lima tantangan untuk membuktikan keberanian, kebijaksanaan, dan ketulusan cinta mereka kepada Putri Sista.
Tantangan pertama adalah uji kekuatan fisik. Jundag, dengan keahliannya sebagai pendekar, dengan mudah mengalahkan semua lawannya.Â
Tantangan kedua adalah uji strategi, di mana Hensa menunjukkan kecerdikannya dalam menyelesaikan teka-teki yang sangat rumit.
Gushen memenangkan tantangan ketiga dengan menampilkan sebuah lukisan indah yang menggambarkan kecantikan dan kebaikan Putri Sista.Â
Wanaldi, dengan kekayaannya, berhasil memenangkan tantangan keempat, yaitu memberikan hadiah terbaik kepada rakyat Kerajaan Kapebe.
Tibalah saatnya untuk tantangan terakhir, uji ketulusan cinta. Kelima pemuda itu harus menunjukkan bahwa cinta mereka kepada Putri Sista bukanlah cinta buta, melainkan cinta yang tulus dan ikhlas.Â
Masing-masing dari mereka diberi kesempatan untuk berbicara dengan Putri Sista dan mengungkapkan perasaan hatinya.
Jundag berkata, "Putri, aku mencintaimu karena kecantikanmu. Aku akan selalu melindungimu dengan kekuatanku."Â
"Putri, aku mencintaimu karena kebijaksanaanmu. Bersamaku, kita bisa memerintah dengan adil." kata Hensa meyakinkan.
Gushen tak ingin kalah, berkata, "Putri, aku mencintaimu karena kebaikan hatimu. Aku akan mengabadikan kecantikanmu dalam setiap lukisan."Â
Wanaldi berusaha memberikan yang terbaik dan berkata, "Putri, aku mencintaimu karena statusmu. Dengan kekayaanku, kita bisa membuat kerajaan ini lebih adil dan makmur."
Namun, Ferguso berkata, "Tuan Putri, aku mencintaimu bukan karena kecantikan, kebijaksanaan, kebaikan, atau statusmu. Aku mencintaimu karena siapa dirimu. Aku ingin menjalani hidup sederhana bersamamu, bekerja keras dan bahagia dengan apa yang kita miliki."
Putri Sista terharu mendengar kata-kata Ferguso. Ia menyadari bahwa Ferguso mencintainya dengan tulus, tanpa ada pamrih. Akhirnya, Putri Sista memilih Ferguso sebagai pasangan hidupnya.Â
Keputusan Putri Sista membuat Jundag, Hensa, Gushen, dan Wanaldi tersadar bahwa cinta bukanlah tentang apa yang bisa mereka berikan atau dapatkan, melainkan tentang ketulusan hati.
Kerajaan Kapebe merayakan pernikahan Putri Sista dan Ferguso dengan meriah.Â
Ferguso dan Putri Sista hidup bahagia selamanya, menunjukkan kepada semua orang bahwa cinta sejati adalah cinta yang tulus dan tanpa syarat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H