Felix mencoba terus melawan, tapi Haut terlalu kuat. Mereka bertarung dalam kegelapan gudang itu. Namun, Haut tampaknya selalu selangkah lebih maju. Akhirnya, Haut berhasil mengalahkan Felix dan mengikatnya di sebuah kursi. Dengan pandangan menahan amarah dan senyuman penuh dendam, Haut mulai mengukir tanda pedang berdarah di dada Felix.
"Kau akan merasakan penderitaan yang sama. Penderitaan di ujung napasmu menuju neraka jahanam," bisik Haut sebelum meninggalkan Felix yang sekarat.
Felix ditinggalkan sendirian di gudang itu, merasakan hidupnya perlahan menghilang. Dengan napas terakhirnya, ia menyesali semua kekerasan, kekejaman, pengkhianatan, dan penghinaan yang pernah dilakukan. Satu ledakan dahsyat di gudang pinggiran ibu kota itu mengakhiri teror pedang berdarah, tapi kenangan tentang Felix dan dendam kesumat Haut akan selalu menghantui. Entah sampai kapan.
arS, 02.07.2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H