Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Felix dan Teror Pedang Berdarah

2 Juli 2024   21:46 Diperbarui: 2 Juli 2024   21:58 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Stephane VERNEY on pixabay.com

Felix mencoba terus melawan, tapi Haut terlalu kuat. Mereka bertarung dalam kegelapan gudang itu. Namun, Haut tampaknya selalu selangkah lebih maju. Akhirnya, Haut berhasil mengalahkan Felix dan mengikatnya di sebuah kursi. Dengan pandangan menahan amarah dan senyuman penuh dendam, Haut mulai mengukir tanda pedang berdarah di dada Felix.

"Kau akan merasakan penderitaan yang sama. Penderitaan di ujung napasmu menuju neraka jahanam," bisik Haut sebelum meninggalkan Felix yang sekarat.

Felix ditinggalkan sendirian di gudang itu, merasakan hidupnya perlahan menghilang. Dengan napas terakhirnya, ia menyesali semua kekerasan, kekejaman, pengkhianatan, dan penghinaan yang pernah dilakukan. Satu ledakan dahsyat di gudang pinggiran ibu kota itu mengakhiri teror pedang berdarah, tapi kenangan tentang Felix dan dendam kesumat Haut akan selalu menghantui. Entah sampai kapan.

arS, 02.07.2024.

Sumber: IG Pulpen
Sumber: IG Pulpen

https://event.kompasiana.com/kompasiana/667e687734777c4ccb146a02/datang-diskusi-dan-bacakan-karyamu-di-kongkow-fiksi-kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun