Melihat jernihnya air dan belum ada pengunjung menceburkan diri di kolam, anak semata wayang segera “nyemplung” dan berkecipak dengan air ditemani “kodok” penunggu kolam.
Suara deras air sungai nan alami menggoda untuk kembali mengeksplorasi indahnya lanskap khas pedalaman.
Sebuah pohon dengan batang yang unik menjadi fokus memotret, menjelma sebuah foto dalam tatanan bebatuan, bunga puring, dan jalan setapak yang masih sepi di tepi sungai.
Lanjut menjelajah point view agak mendaki kolam dan sungai, kembali kamera smartphone membidik lanskap lengkap khas pedalaman. Di kejauhan tampak bukit menghijau, berpadu dengan kebun kopi dan pohon nyiur yang cukup menjulang tinggi.
Terakhir, kamera smartphone membidik keindahan alam sekitar nan indah di beranda kafe. Nuansa khas pedalaman di pagi nan cerah menjadi lebih memberikan kenyamanan sembari menikmati hangatnya secangkir kopi bersama keluarga tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H