Pembelajaran pada kelas multigrade dilakukan dengan menggabungkan dua kelas menjadi satu kelas. Murid kelas 1 dan 2 digabung menjadi satu kelas dan diajar oleh satu guru. Murid kelas 3 dan 4 digabung menjadi satu kelas dan diajar oleh satu guru. Demikian juga untuk murid kelas 5 dan 6 digabung menjadi satu kelas dan diajar oleh satu guru.
Untuk materi yang dipelajari murid bersifat tematik. Contohnya dalam numerasi tema berhitung, murid kelas 1 dengan media tutup botol bekas yang diberi nomor 1 sampai 10 dapat menyebutkan angka 1 sampai 10 baik secara berurutan maupun acak dengan benar. Sedangkan untuk kelas 2, dengan media tutup botol bekas bernomor dapat melakukan penjumlahan dan perkalian dengan benar.
Wasana Kata
Kelas multigrade (kelas rangkap) merupakan inovasi di bidang layanan pendidikan untuk mengatasi kekurangan guru di satuan sekolah dan memberikan layanan terbaik bagi murid. Menjadi pilot project di sekolah dasar dan tidak menutup kemungkinan dapat diterapkan pada jenjang SMP di pelosok yang kekurangan guru.
Peran guru sebagai fasilitator harus memahami betul literasi dan numerasi sebagai dasar pengembangan materi ajar di kelas multigrade. Begitupun peran pemerintah, lembaga pemerhati pendidikan dan komunitas belajar sangat dibutuhkan untuk terus meningkatkan kompetensi profesi guru melalui bimbingan teknis dan kolaborasi lainnya, khususnya guru di kelas multigrade.
 Â
Referensi Buku:
INOVASI. 2023. Panduan Kunjungan Pemantauan Bersama dengan Komite Pengarah Nasional di Provinsi Jawa Timur. Palladium: Jakarta.
Sumber Internet:
Probolinggokab.go.id. 13 Juni 2021. Atasi Kekurangan Guru, 116 Lembaga SDN Terapkan Multigrade. Diakses pada 1 November 2023, dari https://probolinggokab.go.id/atasi-kekurangan-guru-116-lembaga-sdn-terapkan-multigrade/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H