Lepas dari pintu gerbang, jalan menurun dan menikung melewati pintu masuk Whiz's Hotel Bromo. Selanjutnya bergerak tertib menuju "Jembatan Nganten" yang konon ada kisah pengantin bunuh diri. Sehingga dinamakan "Jembatan Nganten".
Melewati Jembatan Nganten merupakan jalan menantang, sebab akan menanjak tajam sebelum mencapai Alfamart sebagai titik kumpul istirahat.
Sesampai di Alfamart, anak-anak diberikan kesempatan istirahat. Mereka membeli  minuman dan makanan untuk kembali mengisi tenaga dan mengatasi haus.
Sekitar 30 menit, kembali regu bergerak ke sekolah. Justru tantangan jalan semakin berat sebab jalan kembali ke sekolah lebih banyak tanjakan daripada jalan menurun.
Terhitung ada titik tanjakan sebelum menuju jalan "Waroeng Kopi Tengger", sisi kiri dan kanan Whiz's Hotel, dan dua tanjakan menikung tajam sebelum sampai sekolah. Kesemuanya cukup menguras tenaga dan menyebabkan pegal di area betis.
Sesampainya di sisi kanan Whiz's Hotel, dua tentara yang bertugas di Koramil Sukapura menghentikan laju sepedanya. Mereka memarkir sepeda motornya tepat di belakang regu putra satu.