Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Karo di Masyarakat Tengger

7 Agustus 2023   18:39 Diperbarui: 14 Agustus 2023   18:42 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjor, penanda rumah warga yang merayakan Karo. Sumber: Dokpri

Aneka macam sesaji untuk ritual dukun membaca do'a. Sumber: Dokpri
Aneka macam sesaji untuk ritual dukun membaca do'a. Sumber: Dokpri

Dalam kamar sudah terhidang sesaji berupa ingkung, tumpeng kecil-kecil, lauk-pauk, bermacam kue, kopi, rokok, kapur sirih, dan pisang raja.

Sesaji dipersembahkan untuk mengenang para leluhur dan rasa syukur atas limpahan nikmat yang ada.

Di ruang kamar, dukun dan pembantu dukun  menyiapkan dupa, merapal mantra untuk tolak bala dan mengucap do'a untuk keselamatan serta keberkahan seluruh keluarga tuan rumah.

Aktivitas dukun mengunjungi rumah warga yang merayakan Karo. Sumber: Dokpri
Aktivitas dukun mengunjungi rumah warga yang merayakan Karo. Sumber: Dokpri

Tugas ritual dukun dan pembantunya mendo'akan masyarakat Hindu dari satu rumah ke rumah lainnya dapat berlangsung dua hingga tiga hari. Menciptakan pola hubungan untuk menghormati tokoh agama yang ada, selain juga tokoh masyarakat.

Setelah dukun selesai dengan ritualnya, selanjutnya secara bergilir dimulai dari anggota keluarga tertua melakukan ritual memercikkan air yang telah dido'akan dukun ke sesaji. Berharap keselamatan, keberkahan dan terkabulnya hajat lewat perantara do'a dukun.

Anggota keluarga bergantian memercikkan air yang telah dido'akan dukun. Sumber: Dokpri 
Anggota keluarga bergantian memercikkan air yang telah dido'akan dukun. Sumber: Dokpri 

Peran dukun di masyarakat Tengger yang beragama Hindu sebagai pemimpin samadi, upacara adat, dan upacara agama. Juga sebagai juru penerang agama di masyarakat penganut agama Hindu.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun