Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Edelweis

8 Februari 2023   13:06 Diperbarui: 8 Februari 2023   13:08 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada diam di wajahmu
Ah... manis nian ku pandang
Di timur, juwita dirimu tersenyum

Lalu, utara menyapu kabut
Saat saron, kenong dan gong memainkan nada
Kau, melepas sampur masa depan yang masih dalam impian

Ah, Cattleyapun menjelma putri malu
Lesap pesona wewangian di pucuk-pucuk Lavender
Di lekuk-lekuk gemulai sepuluh jemarimu nan anggun

Edelweis...
Kukira, engkau sepi dan aku api
Nyatanya, engkau api dan akulah sepi
Dirimu membara, bukan membakar, di masanya  

arS, 07.02.2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun