Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Refleksi 77 Tahun RI dan 3 Peran Krusial Guru di Implementasi Kurikulum Merdeka

23 Agustus 2022   17:35 Diperbarui: 24 Agustus 2022   07:53 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah siswa mengikuti Kirab 76 Bendera Merah Putih di Bugel, Krakitan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (14/8/2021).| ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/rwa.

IKM mempersyaratkan intrakurikuler dan kokurikuler berbasis pembelajaran proyek. Harus mampu dialokasikan waktunya oleh guru dengan pembiasaan perencanaan hingga refleksi proyek sesuai target capaian pembelajaran.

Ketiga, guru lebih mempunyai peran dapat menyusun modul ajar dan penerapan pembelajaran berbasis proyek. Modul yang disusun guru baik modul intrakurikuler dan kokurikuler. Modul intrakurikuler dan kokurikuler bisa diadopsi dan dimodifikasi dari Platform Merdeka Mengajar (PMM). 

Ke depan, guru diharapkan dapat lebih memfasilitasi modul ajar yang dikembangkan dengan mengangkat dan menyesuaikan potensi yang ada di lingkungan sekitar siswa. Sehingga pembelajaran berbasis proyek mampu diimplementasikan dengan langsung mengkaji lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Kajian lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran berbasis proyek jelas akan lebih bermakna bagi siswa. Sebab siswa dapat langsung menganalisis potensi lingkungan, kelemahan, dan mencari solusi terbaik dalam mengatasi, mengeksplorasi, dan mengekploitasi lingkungan sekitar.

Pembelajaran berbasis proyek tidak hanya mengajak siswa memahami konten pembelajaran. Dengan proyek, siswa akan lebih mampu untuk mengeksplorasi peran di masyarakat. Juga terampil berkomunikasi, terampil mengorganisir, pembiasaan alur penelitian, terampil memimpin dan merefleksi diri.

Wasana Kata

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) akan ditetapkan sebagai kurikulum nasional di tahun 2024. Mindset guru yang tidak mau berubah hendaknya segera dibuang jauh dan ditinggalkan. 

77 Tahun Indonesia Merdeka sebagai refleksi bagi guru untuk berubah. Jangan lagi guru membanggakan diri sebagai "perpustakaan berjalan". Hanya membanggakan kemampuan verbal dalam pembelajaran.

Saatnya guru membuka cakrawala dengan mengambil peran sebagai agent of change. Pendidikan adalah pondasi pembangunan bangsa, dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator untuk lebih mewujudkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang komprehensif di Kurikulum Merdeka. Semoga.

Referensi: 1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun