Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Minyak Goreng Curah, Akankah Tetap Ada dan Murah?

23 Juni 2022   12:07 Diperbarui: 23 Juni 2022   19:19 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi minyak goreng curah yang ditimbang. Sumber: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Mengingat masyarakat kelas menengah dan bawah sebagian besar masih bergantung pada minyak goreng curah, penghapusan minyak goreng curah hanyalah wacana. Apalagi kebutuhan minyak goreng curah bagi UMKM begitu besar. Sebesar kebutuhan untuk pengolahan aneka gorengan yang sudah mentradisi dan ragam snack yang sudah merakyat.

Ilustrasi gorengan. Sumber: health.kompas.com/adekabdullah
Ilustrasi gorengan. Sumber: health.kompas.com/adekabdullah

Kebijakan pemerintah yang paling memungkinkan adalah tetap mengatur ketersediaan produksi, pemerataan distribusi, dan stabilitas harga yang murah seputar minyak goreng di varian apapun. Terutama ketercukupan kebutuhan domestik.

Wacana penghapusan minyak goreng curah mungkin bisa diwujudkan secara bertahap dengan program kemasan murah. Terpenting, ketersediaan minyak goreng curah hanya dikhususkan untuk kebutuhan UMKM dan industri skala besar.

Wasana Kata

Minyak goreng merupakan sembilan kebutuhan pokok (sembako). Tersedia dalam bentuk curah dan kemasan untuk sampai ke konsumen.

Minyak goreng curah harganya lebih murah dibanding minyak goreng kemasan. Sebab minyak goreng curah lebih murah biaya produksinya karena tanpa biaya tambahan kemasan termasuk pelabelan.

Membeli minyak goreng curah dengan harga jauh lebih murah dari ketentuan pemerintah patut diwaspadai, lebih utama dihindari. Mengapa? Karena disinyalir beredar pula minyak goreng bekas (jelantah).

Harga minyak goreng bekas (jelantah) yang telah diolah sedemikian rupa sangat murah. Tak sampai dari setengah harga minyak goreng curah produksi pabrik. 

Konsumsi dalam jangka panjang jelas sangat merugikan kesehatan karena mengandung senyawa berbahaya asam lemak bebas, karbonil, dan peroksida.

Demikian dan semoga bermanfaat.

Referensi: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun