Deretan perkampungan berukuran kecil yang bentuknya hampir serupa menjadi saksi sejarah nasib para kuli zaman Hindia Belanda banyak dihiasi bunga. Menambah cantik dan asri. Belum lagi jembatan kereta api setinggi 50 meter di atas perkampungan, memberikan nuansa yang tidak mudah dilupakan.
Bersyukur saat menyusuri Kampung Perkebunan Gumitir ada kereta api melewati jembatan. Memberikan sensasi lebih wisata heritage. Mengenang kembali perjalanan sewaktu sering naik kereta api dari Probolinggo ke Banyuwangi atau sebaliknya.
Semoga beberapa hasil foto berbantu smartphone memberi kesan lebih bagi pembaca. Khususnya pencinta wisata alam dan wisata heritage.
Penasaran dengan sensasi naik kereta api mini empat roda, mendekati Terowongan Mrawan, dan menyusuri kampung perkebunan khas zaman Hindia Belanda nan ikonik? Silakan singgah di Rest Area Gumilir.
Baca Juga : Hati-hati Blank Spot Saat Mudik
Manfaatkan jasa kereta api mini yang ada di Rest Area Gumitir. Mas Rohman sebagai sopir sekaligus guide akan dengan senang hati menjawab rasa penasaran seputar sejarah Terowongan Mrawan dan Kampung Perkebunan Hindia Belanda di Gumitir.
Bahkan oleh sopir asal Pajarakan (Probolinggo) ini, penumpang diberi cukup waktu untuk mendekati pintu barat Terowongan Mrawan. Juga diberi kesempatan untuk berfoto ria di Rumah Dinas Administratur nan ikonik khas bangunan zaman Hindia Belanda yang tetap terjaga keasliannya.