"Menyayangiku dengan kasih sayang?"
"Pasti."
"Berjanji membahagiakan dan tidak berbuat kasar sedikitpun kepadaku?"
"Aku berjanji demi cintaku padamu, Marfuah."
"Berjanji untuk tidak mengkhianati cintaku?"
"Aku benjanji, hanya untukmu."
Kembali senyum manis Marfuah mengembang. Diciumnya punggung tangan Gibran. Sedangkan Gibran segera mengecup kening Marfuah dengan lembut, disaksikan keluarga dan undangan yang hadir.
***
Lima tahun, rumah tangga Gibran dan Marfuah diliputi kebahagiaan. Kehadiran dua buah hati menambah kebahagiaan dan semarak rumah tangga mereka.
Gibran berubah total dan sangat menyayangi Marfuah dan kedua anaknya. Apapun yang diminta Marfuah, selama Gibran mampu dituruti.
Suatu sore, Marfuah menyampaikan sesuatu ke Gibran sewaktu duduk santai di ruang beranda yang cukup luas. Sekeliling taman yang asri selalu menjadi saksi kebahagiaan mereka.