"Kenapa sampai terharu bin terhura, Jay?"
"Lebaran kali ini kayaknya bisa mudik. Meskipun ada syarat sudah vaksin booster segala. Jelas aku terhura."
"Emangnya kamu sudah vaksin booster?"
"Ya sudahlah. Apa kata dunia kalau belum vaksin booster."
"Dunia kagak lagi rame ngomongin vaksin booster, Jay. Sudah alih isu Perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai."
"Tesrehah, Dur."
"Tesrehah...tesrehah. Terserah!" Idur sontak menimpali perkataan sekenanya Jijay. Tak lupa ceplesan agak menohok mendarat di bahu kiri Jijay.
Seketika gelak tawa menggema di pos ronda. Mengagetkan ratusan emprit di rimbun daun pohon glodokan tiang. Beterbangan berputar tak tentu arah.
***
"Eh, Haut kemana ya?. Mulai seharian kemarin kagak keliatan bayangannya." Inot bertanya.
"Sepanjang pengetahuanku dari sudut pos ronda ini sampai di kandang Engkong sono, bukan hanya kemarin. Tetapi, sudah empat hari kagak keliatan di rumahnye!" Ibud menegaskan.