Pebalap Enea Bastianini dari Tim Gresini Racing MotoGP berhasil mencatatkan namanya sebagai Juara Seri Pembuka MotoGP Musim 2022 di Lusail International Circuit, Doha-Qatar.
Balapan pembuka ini digelar pada malam hari, Minggu 06 Maret 2022. Menempuh panjang lintasan 5,3 km dan harus menyelesaikan 22 lap.
Saat memasuki lintasan, Enea Bastianini menempati urutan kedua pole position di belakang Jorge Martin dan di belakangnya menguntit "The Baby Alien" Marc Marquez.
Start buruk Jorge Martin sempat menyenggol "The Beast" Enea Bastianini. Alhasil duo Repsol Honda Team (Marc Marquez dan Pol Espargaro) melesat untuk memimpin balapan.
Setelah tikungan pertama, Pol Espargaro memimpin diikuti secara berurutan Marc Marquez, Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), Enea Bastianini, dan Joan Mir (Team Suzuki Ecstar).
Jorge Martin melorot ke urutan tujuh dan dikuntit Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). Saat menjalani lap keempat, Joan Mir berhasil menyalip Enea Bastianini untuk merebut posisi keempat di belakang Brad Binder.
Selanjutnya terjadi saling susul. Saat lap keenam, Marc Marquez melebar sehingga Brad Binder bisa menyalip dan berada di depan Pol Espargaro.
Enea Bastianini kembali ke posisi empat setelah melewati Joan Mir. Pada lap kesembilan, Enea Bastianini berhasil menyalip Marc Marquez. Francesco Bagnaia jatuh pada lap kesepuluh lalu menyapu Jorge Martin di dekatnya.
Hingga lap kelima belas, Pol Espargaro memimpin. Enea Bastianini berhasil menyalip Brad Binder. Saat race kurang 4 lap, Enea Bastianini berhasil mempecundangi Pol Espargaro dan memasuki finish sebagai Juara Pembuka Seri Moto GP 2022 di Lusail International Circuit.
Pencapaian luar biasa dan modal awal yang bagus untuk bersaing sebagai juara dunia MotoGP 2022. Memungkinkan untuk mewujudkan dan menyandingkan gelar juara dunia Moto2 2020 dan MotoGP 2022.Â
Melihat gaya balap pria kelahiran Rimini (Italia) 30 Desember 1997 ini, tidaklah berlebihan jika mendapat julukan "La Bestia" atau dalam bahasa Inggris berarti "The Beast". Julukan yang mengacu pada kemampuannya bisa menyalip banyak pebalap saat memburu posisi teratas. Kemampuan yang sering ditunjukkan juga oleh Valentino Rossi pada masa jayanya.Â
Merangsek dari urutan belakang dan papan tengah untuk "berusaha" merebut posisi teratas dan keluar sebagai "juara" di mata para penggemarnya yang fanatik dan pencinta MotoGP.
Perlu pembuktian lebih lanjut bagi Enea Bastianini untuk dapat disejajarkan dengan "The Doctor". Di ajang balap paling bergengsi Grand Prix Sepeda Motor, meliuk, menyalip, membabat banyak lawan dan keluar sebagai juara adalah tontonan yang selalu dinantikan dan diidolakan.
Gaya balap Enea Bastianini, pernah mengecat rambutnya berwarna bendera Italia saat selebrasi, pernah menolak pinangan Valentino Rossi membela Sky Racing VR46 di tahun 2015, dan mungkin tingkah konyol lainnya yang "mirip" Valentino Rossi, akankah dapat membentuk diri sebagai idola baru yang mampu mempopulerkan MotoGP di mata dunia? Sejarah dan waktu yang akan membuktikan.
Jika prestasi balap "The Beast" konsisten dan mampu melampaui "The Doctor", mungkin saja akan menjadi idola baru ajang MotoGP. Terpenting, tetap mampu mempopulerkan MotoGP di mata dunia. Seperti pencapaian tertinggi "The Doctor" sejak usia muda hingga mampu memiliki jutaan penggemar fanatik di seluruh dunia.
Apapun bisa terjadi. Subyektifitas dan obyektifitas pasti memainkan peran dalam membentuk karakter seseorang, termasuk kiprah Enea Bastianini di ajang balap MotoGP.
