Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Empati, Naturalisasi, dan Nasionalisme ala Shin Tae-yong

19 Januari 2022   16:25 Diperbarui: 19 Januari 2022   21:08 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontrak Hingga Desember 2023

Sin Tae-yong, sosok pelatih sepakbola yang mendapat julukan "Mourinho Asia" akhirnya melatih Timnas Garuda. Mengesampingkan tawaran lebih menggiurkan dari salah satu klub sepakbola di Cina.

Durasi kontrak cukup panjang (29 Desember 2019 hingga akhir Desember 2023) memberikan kesempatan memoles Timnas Garuda untuk mampu lebih banyak bertaji di kompetisi level regional dan dunia.

Apalagi di tahun 2023, Indonesia didaulat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Tentu menjadi momentum kebangkitan sepakbola nasional.

Kesempatan emas menunjukkan kekuatan Timnas Garuda sebagai tim yang patut diperhitungkan dan bukan sekedar tim medioker.

Empati dan Naturalisasi ala Shin Tae-yong

Segudang pengalaman Shin Tae-yong melatih Timnas Korea Selatan U-23 ke Olimpiade 2016, Timnas U-20 Korea Selatan ke Piala Dunia 2017, dan Piala Dunia 2018 Rusia menjadi jaminan untuk ditularkan ke Timnas Garuda.

Secara materi, nilai kontrak dari PSSI tiga kali lipat lebih kecil dari nilai kontrak yang ditawarkan salah satu klub sepakbola Cina.

Tetapi, Shin Tae-yong melihat potensi sepakbola Indonesia di level timnas mampu dipoles sedemikian rupa. Mewujudkan impian bersama pecinta sepakbola nasional agar Timnas Garuda disegani dan berprestasi bukan sekedar di level Asia Tenggara.

Atas dasar kemungkinan di atas, Shin Tae-yong menerima pinangan PSSI untuk melatih Timnas Garuda. Inilah wujud sejati empati Shin Tae-yong bagi bangsa Indonesia yang memang gila sepakbola.

Di mata Shin Tae-yong, impian itu ada tetapi harus dengan beberapa syarat yang (sepertinya) tidak bisa ditawar dan dipolitisasi.

Syarat pertama tentu berkaitan dengan jaminan proses perekrutan pemain yang terjun di liga domestik maupun klub luar negeri. Merupakan hak penuh Shin Tae-yong merekrut sebagian besar pemain muda yang tidak bisa diintervensi pihak manapun.

Syarat kedua berkaitan dengan program naturalisasi. Proyek ini untuk menambal celah kelemahan Timnas Garuda. Berkaca pada Piala AFF 2020, lini pertahanan dan lini serang membutuhkan pemain naturalisasi, sebab kompetisi liga domestik minim pemain bertalenta dan syarat lainnya yang sesuai kriteria ideal Shin Tae-yong untuk level timnas.

Ada syarat lanjutan di proyek naturalisasi ini. Hanya pemain yang punya darah keturunan Indonesia yang akan direkrut dan keputusan ini kukuh diinginkan Shin Tae-yong. Inilah wujud nasionalisme yang diusung Shin Tae-yong.     

Pengaruh di Kompetisi Liga

Apakah syarat Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Garuda berpengaruh terhadap kompetisi liga domestik? Jelas sangat berpengaruh.

Hanya pemain yang berkualitas dan memenuhi standar pesepakbola profesional yang direkrut Shin Tae-yong. Menimbulkan rivalitas positif bagi pemain sepakbola lokal dan nasional untuk terus mengasah skill (keahlian) dan attitude (sikap dan perilaku sehari-hari).

Skill tentu berkaitan dengan talenta, kekuatan dan fisik ideal, serta determinan sesuai cerminan sepakbola modern. Sedangkan attitude berkaitan dengan kolaborasi dan kedisiplinan pemain.

Shin Tae-yong menanamkan betul pentingnya skill dan attitude. Sehingga tidak segan untuk merubah keputusan dan mencoret  pemain yang indisipliner.

Tentu pecinta bola masih ingat dengan pergantian pemain di Piala AFF 2020. Juga masih ingat betapa Nurhidayat dicoret dari Timnas Garuda manakala melakukan tindakan indisipliner.

Alhasil, ketegasan dan cara Shin Tae-yong memoles Timnas Garuda tampak hasilnya dan diakui oleh pemain Timnas Garuda, bahkan Nurhidayat sekalipun.

Gaya permainan determinan dan solid antar lini ditunjukkan oleh Garuda Muda. Meskipun ada celah dan kelemahan yang perlu diperbaiki dan bahkan direposisi.

Bahkan usai gelaran Piala AFF 2020, beberapa pemain Timnas Garuda menjadi rebutan klub liga domestik dan incara klub mancanegara. Inilah hasil sementara yang ditunjukkan oleh Shin Tae-yong di bawah kepemimpinannya yang seakan otoriter dan memang perlu dilakukan jika ingin ada perubahan mendasar di Timnas Garuda kebanggaan bangsa Indonesia ini.

Bravo Timnas Garuda. Salam Cinta Bola.

 

Referensi: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun