Mata Surti memerah darah. Tanpa kata lagi, tangannya menembus kulit Bu Broto dan mencabut jantungnya dengan kasar.
“Arghhhhh!”
Suara Bu Broto memekik kesakitan. Memecah malam nan penuh keganjilan.
***
Hendra mendadak terbangun. Teriakan Bu Broto yang keras betul-betul mengagetkannya. Lantas bergegas ke kamar ibunya.
Kamar Bu Broto terbuka lebar. Tepat di depan Hendra, tubuh Bu Broto tertancap mata tombak di pintu kayu jati. Darah berceceran di mana-mana. Sedangkan jantung Bu Broto, lenyap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H