Telunjuk Bu Broto mengarah tegang ke sosok rambut panjang terjurai yang seakan tidur pulas.
Sosok segera duduk. Rambutnya dikibas dan memandang tajam Bu Broto.
“Aku, kenapa?!”
“Perempuan laknat. Setan! Beraninya masuk dan tidur di kamarku!”
“Aku memang setan. Haus darah dan ingin memakan jantungmu. Saat ini juga!”
“Dasar perempuan tak tahu diri. Ke luar!”
Suasana hening. Roh Surti bergerak cepat mengambil tombak kebanggaan Pak Broto. Penghias kamar utama.
Secepat kilat sosok Surti melesat ke arah Bu Broto. Menusuk bawah jantung Bu Broto dan menancapkan tubuh berisi itu di pintu kayu jati yang tebal.
Bu Broto merasakan sakit luar biasa di bawah jantungnya. Keringat hangat mulai bercucuran dan darah menetes dari gagang tombak.
Sambil menahan rasa sakit, Bu Broto menatap tajam sosok Surti.
“Matipun aku rela. Asal kau dapat kubunuh demi anakku. Perempuan setan!”