Langsung saja alias to the point. Zaman sebelum otonomi daerah diberlakukan, beasiswa yang paling diburu mahasiwa calon guru adalah Beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas (TID).
Mengapa Beasiswa TID menjadi target utama para mahasiswa calon guru? Sebab dengan mendapatkan Beasiswa TID, terbuka lebar pintu menuju CPNS Guru yang diangkat langsung oleh pemerintah pusat.
Namun, tidak mudah mendapatkan Beasiswa TID. Mengapa? Sebab tidak setiap tahun dianggarkan dan diadakan untuk seluruh perguruan tinggi. Saingannya juga banyak yang berasal dari mahasiswa aktivis kampus.
Intinya, untuk mendapatkan Beasiswa TID, mahasiswa calon guru harus berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang kemudian.
Strategi Nguping
Sebagai mahasiswa dengan budget pas-pasan bahkan kadang kurang, tentu beasiswa menjadi incaran untuk tambahan tambal sulam biaya hidup sehari-hari.
Sebagai mahasiswa baru nan awam seluk-beluk beasiswa, butuh strategi khusus untuk menggali informasi yang tepat seputar beasiswa unggulan.
Strategi pedekate dilakukan kepada senior-senior yang kenyang makan asam garam kehidupan kampus. Dari mereka berlanjut strategi nguping untuk menemukan data dan fakta seputar beasiswa.
Komunitas aktivis kampus menjadi incaran dan tempat nguping nan informatif, karena dari mereka data dan fakta seputar beasiswa mengalir dan diakui validitasnya.
Strategi nguping setidaknya mencatat siapa senior yang berprestasi dan mendapat beasiswa unggulan. Bagaimana cara mendapatkan beasiswa tersebut. Di mana bisa menemukan sosok mahasiswa untuk bisa diajak ngobrol seputar beasiswa.