"Iyyaaa, Kong." Jawab Jijay meringis. Tak lagi cengengesan. Â
***
Dengan langkah tegap dan dada dibusungkan, Jijay melangkah ke Mabes (markas besar) warga Gang Sapi. Ke mana? Ya jelaslah, pos ronda!.
Bara surya menyengat. Menatap tajam rona kehidupan manusia-manusia di ujung pekan. Memaksa peluh menyeruak di antara ketiak-ketiak penghuni pos ronda.
"Jay! Mau ke mana tuh Engkong? Barusan lewat dan ngebut." Bertanya Iwur dengan penekanan cukup dalam.
"Yaaa, ke luar rumah."
"Ke luar rumah ke mana?"
"Gak tahu."
"Betulan gak tahu?" Timpal Inot berselonjor di sudut timur laut.
Jijay tidak menjawab. Diraihnya gelas persatuan. Dicuci air kran. Lantas, seperempat cangkir kopi hitam hangat mengaliri kerongkongannya cukup deras. Gluk, gluk, gluk, tandas!.
***