Pandangan Ardni seketika terpancing lirikan Jijay.
"Eh, ada blangkon." Spontan Ardni berujar.
Jijay diam tidak menanggapi. Membuat Ardni mengernyitkan alis yang masih betah bersembunyi di balik kacamata polarized.
"Punyamu, Haut?"
"Bukan."
"Jay. Blangkon itu punyamu?"
"Bukan."
Ardni segera turun dari sadel sepeda. Bergegas menyambar blangkon. Membolak-balik dan menerawang bentuk blangkon.
"Kalau menilik bentuknya. Blangkon ini jenis apa?" Tanya Ardni pada Jijay.
"Jogja."
"Masih kurang tepat, Jay."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!