Akankah Pak Jokowi "tetap kencang dan tegak" menuruti keinginan politik untuk bertahan di "Kursi RI 1" hingga Tahun 2027?
Mungkin seandainya bangsa Indonesia ini 100% menghendaki, libido (nafsu berahi yang bersifat naluri) politik Pak Jokowi bisa jadi masih mau duduk di "Kursi Istana Merdeka" hingga tahun 2027.
Tetapi, sekali lagi tidak seperti kemungkinan yang dibayangkan. Bangsa Indonesia yang plural dalam segala hal termasuk hal politik ini jelas akan berbeda menyikapinya. Pro dan kontra pasti terjadi.
Menyikapi dinamika politik ini, Pak Jokowi melalui Fadjroel Rachman (Juru Bicara Presiden) disebut tidak berminat menjabat tiga periode.
Penolakan itu muncul karena pihaknya setia pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan amanah Reformasi 1998 (Sumber: cnnindonesia.com).
Andaikan Pak Jokowi Sampai 2027, Akankah Ada "Wanita" Ikut Bermain?
Pernyataan Pak Jokowi "tidak berminat" belum ditegaskan secara langsung. Hanya melalui "Juru Bicara Presiden". Masih dimungkinkan "ada celah lain".
Jadi, masih dimungkinkan "berminat" dan "tidak berminat". Hal ini wajar karena dalam hal politik semua kemungkinan bisa terjadi.
Andaikan Pak Jokowi berminat menduduki "Kursi Istana Merdeka" hingga tahun 2027, akankah ada faktor "wanita" nantinya bisa menjatuhkannya?. Menarik diprediksi. Â
Maksud "wanita" bukan berarti Pak Jokowi punya istri lebih dari satu. Apalagi istri simpanan.
"Wanita" di artikel ini dimaksudkan menyambung pameo kejatuhan penguasa akibat "harta, tahta, dan wanita". Tetapi lebih pada makna "wanita" disebabkan "permainan politik yang cantik nan seksi" untuk menjatuhkan penguasa. Â Â
Sepeninggal Pak Karno, berita "Peninggalan Harta Karun Soekarno" cukup menggemparkan bumi nusantara. Sangat wajar mengemuka di teras berita. Mengingat ketokohan beliau.