Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat "Bu Tejo" Protes Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun

6 Agustus 2021   20:37 Diperbarui: 6 Agustus 2021   21:01 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita hoaks "vaksin Covid-19 menimbulkan kematian" juga menyebar masif di berbagai media. Menjadi santapan yang mudah dikunyah dan dinikmati oleh masyarakat.

Akibatnya, sebagian besar masyarakat menolak vaksinasi anak usia 12-17 tahun. Termasuk saat sekolah melakukan sosialisasi dan menjaring peserta program vaksinasi.

Saat dilakukan sosialisasi rupanya ada "Bu Tejo" di tengah peserta yang dihadiri orang tua siswa. Selain sosialisasi, kegiatan lebih ditekankan izin orang tua yang merupakan kunci keberhasilan anak mau divaksin.

Pada sesi tanya jawab, "Bu Tejo" dengan lantang mempertanyakan,"Siapa yang bertanggung jawab jika ada anak yang setelah divaksin mati?"

Pihak sekolah menanggapi hanya memfasilitasi dan menegaskan bahwa vaksin justru menghindari kematian dan atau kondisi lebih parah yang disebabkan terpapar Covid-19.

Baca Juga: Mati Divaksin Covid-19? Ini Faktanya! 

Jika saja vaksinasi menyebabkan kematian, jelas dari 20 juta lebih yang sudah divaksin hingga tahap-2, menimbulkan kematian dalam jumlah banyak. Nyatanya? Tidak terbukti.

Pengaruh Kuat "Bu Tejo"

Dengan semangat "Bu Tejo" mengepalkan tangan,"Bapak dan Ibu harus kompak!. Kita kompak menolak vaksin. Setuju!"

Nampaknya, skenario sudah disetting ala "Bu Tejo". Sebagian besar wali siswa yang hadir kompak menjawab,"Setuju!".

Sekolah masih berupaya meyakinkan,"Jika masih ada keraguan, kami siap mengundang perwakilan 2 wali siswa tiap kelas untuk dipertemukan dengan petugas dinas kesehatan dan Satgas Covid-19. Bagaimana?".

Suasana hening dan tidak ada satupun wali siswa yang hadir menjawab. Akhirnya, diputuskan menandatangani Surat Pernyataan "Bersedia Divaksin" dan "Tidak Bersedia Divaksin".

Pengaruh "Bu Tejo" terlihat jelas. Dari 4 kelas wali siswa yang diundang, tiap kelas hanya mampu menjaring antara 3 sampai 6 siswa yang mau divaksin.

Jurus Ngeles "Bu Tejo"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun