Demikian juga karya remark Isky Riveld (DJ Tie Me Down dan lainnya) rasanya sangat memanjakan telinga saat di perjalanan.
Keunikan yang mereka hadirkan tidak berhenti di manipulasi teknik remark jalur musik DJ. Metamorfosa background video kanal YouTube mereka menjelma kecintaan pada bumi Boalemo. Â
Lewat kanal DJ Desa, Febri Hands dan Isky Riveld nampaknya ingin melambungkan keindahan Boalemo ke langit nusantara dan bahkan lima benua.
Pada lagu DJ Old Waiting Slow mengangkat Danau Perintis sebagai background. Sedangkan lagu DJ Digi Digi Bam Bam giliran Pantai Pohon Cinta dijadikan sebagai background.
Begitu melekatnya alam Boalemo di karya mereka dan nampaknya disambut pemerintah setempat untuk Isky Riveld menjadikan Jembatan Soeharto sebagai background. Uniknya, Isky Riveld diperkenankan unjuk kebolehan di tengah jalan raya dengan kawalan polisi lalu lintas.
Mereka berdua memiliki alasan kuat me-remark lagu-lagu barat yang viral agar lebih mendunia. Tetapi, diimbangi kemampuan bermusik di jalur DJ yang berhasil memikat penggemar musik lewat kanal YouTube.
Kolom komentar kanal YouTube mereka mencapai ribuan. Berasal dari subscriber di nusantara dan bahkan lima benua (silahkan cek sendiri). Inilah bukti Febri Hands dan Isky Riveld mampu unjuk diri dan melambungkan potensi lokalitas ke pentas lima benua.
Wasana Kata
Jalur musik dapat dijadikan sebagai media unjuk karya diri. Zaman digital yang serba canggih lebih memudahkan seseorang dan atau komunitas mengemas hiburan sekaligus melambungkan potensi lokalitas sebagai identitas yang kuat.
Febri Hands dan Isky Riveld lewat kanal DJ Desa di YouTube mampu membuktikan diri mengemas seni musik sekaligus mengenalkan potensi alam Boalemo ke pentas nusantara bahkan di lima benua.
Karya musik remark mereka di jalur DJ menempati hati jutaan subscribernya. Pencapaian luar biasa dan tidak mudah. Apalagi mereka berdua yang memang berasal dari desa.